Liputan6.com, Montpellier - Baku tembak terjadi di jalan-jalan Kota Montpellier di Prancis selatan pada Minggu 1 November 2020, ketika dua "geng saingan" bersenjatakan pistol dan senapan bentrok satu sama lain. Polisi mengatakan setidaknya ada satu orang yang terluka.
Suara tembakan yang keras mengguncang distrik barat laut La Paillade di Montpellier pada Minggu siang waktu setempat, ketika kedua geng itu tampaknya saling melepaskan tembakan pistol dan peluru otomatis.
Baca Juga
Sebuah video dramatis yang diterbitkan di situs media sosial memperbesar orang-orang bersenjata bertopeng ketika suara tembakan memekakkan telinga terdengar di dekat Menara Assas, sebuah bangunan tempat tinggal yang digambarkan yang tertinggi di wilayah Languedoc-Roussillon, Prancis selatan.
Advertisement
Dikutip dari The DHT News, Selasa (3/11/2020), video lain yang muncul di media sosial menunjukkan ada seorang pria yang tampaknya terluka dalam baku tembak.
Pasukan polisi yang didukung oleh unit pengendali kerusuhan, paramiliter, dan unit militer telah dikerahkan ke tempat kejadian, menurut media Prancis. Mereka mengamankan daerah tersebut, sementara orang yang terluka dikirim ke rumah sakit di bawah pengawalan polisi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesepakatan Narkoba Menjadi Penyebab Bentrokan
Baku tembak itu muncul dari konflik antara dua geng, kata seorang sumber polisi kepada media lokal, dengan beberapa saksi mata mengklaim perselisihan itu terkait kesepakatan narkoba.
Menanggapi insiden tersebut, wali kota Montpellier mengecam tindakan tersebut dan mengatakan bahwa ini adalah kekerasan luar biasa dalam sebuah postingan Twitter.
Serikat polisi Prancis juga mengeluarkan pernyataan, di mana dikatakan bahwa hanya "bala bantuan polisi yang substansial" yang dapat membantu penegakan hukum untuk membendung "peningkatan kekerasan dan kenakalan yang luar biasa" di daerah tersebut.
"Montpellier sedang dalam perjalanan untuk menjadi salah satu kota paling kriminal di Prancis," imbuh serikat polisi Prancis dalam pernyataan tersebut.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement