Liputan6.com, Jakarta - Diperkirakan kita hanya mengetahui 230.000 dari dua juta spesies yang hidup di lautan. Beberapa dari bagian samudra yang belum dijelajahi masih menjadi misteri.
Konon manusia tahu lebih banyak tentang luar angkasa daripada samudra. Buktinya ada peta Mars dan Venus yang lebih baik daripada dasar laut.
Baca Juga
Jadi, eksplorasi dasar samudra mungkin harus dilakukan secara lebih masif lagi agar kita dapat mengetahui apa misteri tersembunyi di bawah laut.
Advertisement
Berikut ini adalah 10 tempat misterius yang tersembuyi di bawah samudra, dikutip dari Science Focus, Rabu (11/11/2020):
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Di Bawah Lapisan Es Laut Ross
Beberapa tim peneliti pemberani telah mengebor ratusan meter melalui lapisan es terbesar di dunia dan menemukan koleksi misterius spesies yang hidup di bawahnya, termasuk ikan dan krustasea.
Sekelompok ilmuwan sedang menguji robot bawah air, ketika mereka menemukan anemon laut yang belum pernah terlihat dan ikan berenang terbalik yang aneh.
Belum ada yang tahu bagaimana mereka sampai di sana atau bagaimana mereka bertahan hidup dalam kondisi ekstrem seperti itu. Namun, makhluk yang sulit dipahami ini mungkin memiliki implikasi yang cukup besar bagi astrobiologi, karena para ilmuwan berpikir bahwa lapisan es Antartika memiliki kondisi yang mirip dengan Europa.
Area ini menunjukkan adanya ekstra kehidupan terestrial yang mungkin dapat bertahan dalam lingkungan yang sangat dingin. Meskipun sangat sedikit yang diketahui tentang makhluk laut yang aneh tersebut, para peneliti berharap untuk kembali ke lapisan es dengan robot yang didesain ulang untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Advertisement
2. Gakkel Ridge
Membentang di antara Greenland dan Siberia, Gakkel Ridge adalah punggungan tengah laut terdalam di dunia, mencapai kedalaman hingga 3 mil (4 Km).
Maka tidak mengherankan jika sudut tergelap punggungan Gakkel sebagian besar masih belum dijelajahi. Namun, rantai pegunungan bawah laut adalah tempat para ilmuwan menemukan ventilasi hidrotermal Arktik pertama, pada tahun 2003.
Ventilasi hidrotermal adalah tempat utama bagi organisme laut, dengan kepadatan organisme hingga 100.000 kali lebih tinggi daripada lautan di sekitarnya. Ventilasi ini kemungkinan berisi spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi.
Pada tahun 2007, para peneliti melakukan misi AGAVE (Arctic Gakkel Vents Expedition), di mana mereka menemukan sejumlah besar endapan vulkanik piroklastik, yang tampak sebagai struktur seperti kaca di dasar laut. Kelompok tersebut menggunakan robot di bawah air untuk menjelajahi daerah tersebut dan menemukan "tikar" kehidupan mikroba dalam jumlah besar.
3. Rembesan Metana di Tepi Cascadia
Di tepi Cascadia, metana keluar melalui retakan di dasar laut yang dikenal sebagai rembesan dingin. Yang membingungkan, suhu pada rembesan dingin cenderung sedikit lebih hangat daripada lautan di sekitarnya dan rembesan tersebut menjadi tuan rumah bagi seluruh bioma spesies.
Baru-baru ini, Ocean Exploration Trust menemukan 500 rembesan dingin ini di Pantai Barat AS, di pinggiran Cascadia, di mana metana tersebut mendesis seperti sampanye.
Hewan yang kurang dikenal berkembang di sana seperti kerang dengan bakteri di insangnya yang memanfaatkan energi dari metana yang menggelegak. Masih menjadi misteri dari mana metana berasal, tetapi ada dugaan bahwa metana dihasilkan oleh aktivitas geologi di bawah Samudra Pasifik.
Hal lain yang belum diketahui adalah apa efek pelepasan metana terhadap konsentrasi metana di atmosfer dan lingkungan, karena metana adalah gas rumah kaca.
Advertisement
4. Terumbu Karang Greenland
Pada tahun 2012, para peneliti menemukan sebuah terumbu karang saat mereka mengambil sampel air 900 meter di lepas Cape Desolation di pantai selatan Greenland.
Awak kapal pertama kali menyadari ada terumbu di bawah mereka ketika mereka menurunkan peralatan mereka ke kedalaman dan dihancurkan oleh karang. Awalnya mereka marah karena peralatannya rusak, tapi tim menjadi bersemangat ketika mereka menyadari apa yang ada di bawah mereka.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang terumbu Greenland, namun terumbu air dingin serupa di Norwegia berusia 8.000 tahun. Berbeda dengan terumbu karang yang terdapat di perairan tropis, terumbu berair dingin mampu tumbuh subur di perairan dengan suhu serendah 4 derajat Celcius dan dalam kegelapan total.
Ini karena, tidak seperti kerabat tropis mereka, karang air dingin tidak mengandalkan sinar matahari untuk energi, melainkan memakan zooplankton yang dibawa ke terumbu oleh arus laut. Karena kedalaman tempat mereka ditemukan, banyak misteri masih menyelimuti terumbu air dingin dan hewan yang menghuninya.
5. Palung Tonga
Setelah Palung Mariana, tempat terdalam kedua di Bumi (hanya 150m lebih dangkal) yakni palung Tonga kemungkinan menjadi rumah bagi sejumlah makhluk zona yang aneh, seperti ubur-ubur dan teripang.
Palung Tonga terletak di antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia, di Samudra Pasifik Selatan, dengan kedalaman lebih dari 10 km di beberapa titik.
Advertisement
6. Retakan Von Damm
Ventilasi hidrotermal (retakan bumi) khas yang terbuat dari magnesium silikat, ditemukan pada tahun 2010 dan berbentuk menara setinggi 75m dari dasar laut. Ventilasi hidrotermal biasanya terbuat dari senyawa sulfida.
Retakan Von Damm adalah bagian dari sistem punggungan tengah samudra di Laut Karibia, yang 75 persennya masih belum dieksplorasi. Fauna di area retakan ini beragam dan melimpah, 500 spesies hewan baru telah ditemukan di lubang hidrotermal dalam sistem pegunungan tengah laut.
Sejumlah besar udang berkumpul di gundukan retakan karena ada mineral dari ventilasi hidrotermal. Air di sekitar retakan ini bisa mencapai 200 derajat Celcius dan dapat mengalirkan energi 500 megawatt ke laut sekitarnya.
7. Gunung Laut Carter
Pertama kali dipelajari secara detail pada tahun 2013 oleh tim dari University of Bristol, Carter adalah satu dari ribuan gunung bawah laut yang terbentuk dari gunung berapi bawah laut yang telah punah.
Carter naik hingga 200 meter di bawah permukaan Samudra Atlantik dan tercakup dalam ekosistem karang yang kaya. Diperkirakan ada lebih dari satu juta gunung berapi bawah laut, banyak di antaranya masih aktif, ditemukan di titik-titik panas di seluruh dunia.
Gunung laut adalah salah satu ekosistem laut yang paling umum dan menarik berbagai jenis ikan, karang serta mamalia. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir keanekaragaman spesies yang ditemukan di gunung bawah laut telah berkurang karena penangkapan ikan yang berlebihan, khususnya karena penggunaan pukat (trawling).
Advertisement
8. Celah Benua Silfra
Terletak di tengah Islandia, area ini adalah satu-satunya tempat di mana Anda dapat berenang di celah antara dua benua. Di sinilah lempeng Eurasia dan Amerika Utara bertemu, menciptakan celah dengan kedalaman hingga 63 meter.
Celahnya semakin lebar 2cm setiap tahun, membuat jarak antara lempeng dan Bumi, yang diakibatkan oleh gempa Bumi. Di sana terdapat air tawar yang diklaim sebagai air paling jernih di Bumi.
Di area ini, jarak pandang hingga 100m dan celah tersebut menjadi lokasi menyelam yang populer, meskipun suhu air mencapai serendah dua derajat Celcius. Air di dalam celah tersebut sangat bersih karena air glasial telah disaring melalui batuan berpori, cukup bersih untuk diminum saat Anda menyelam sebenarnya.
9. Terumbu Karang Twilight Zone di Kepulauan Chagos
Sangat sedikit terumbu karang yang berada di kedalaman lebih dari 40 meter yang telah diteliti, di bagian lautan yang dikenal sebagai twilight zone atau zona senja. Habitat karang mesofotik yang ditemukan di sini beradaptasi dengan tingkat cahaya yang sangat rendah.
Meskipun banyak spesies karang yang ditemukan di zona senja juga dapat ditemukan di perairan yang lebih dangkal, banyak juga yang memiliki bentuk khas yang lebih cocok dengan area yang kurang terpapar cahaya.
Di Samudera Hindia tengah yang terpencil, terumbu dalam yang sehat di Kepulauan Chagos dapat membantu daerah yang lebih dangkal pulih dari eksploitasi karang massal tahun 2016.Â
Meskipun karang yang dieksploitasi tidak mati, risiko kerusakannya lebih tinggi. Terumbu karang air dangkal lebih rentan terhadap pemutihan karena paparan sinar matahari dan terumbu karang di zona senja memberikan perlindungan bagi spesies yang lebih dangkal yang mungkin terancam.
Eksplorasi wilayah tersebut dibatasi oleh keterpencilan pulau-pulau dan hingga saat ini penyelaman dibatasi hingga 25m, oleh karena itu masih banyak yang belum diketahui tentang terumbu mesofotik.
Advertisement
10. Cenote di Semenanjung Yukatan Meksiko
Ribuan lubang alami ditemukan di Meksiko, lubang ini terbuar dari batuan dasar kapur yang runtuh dan merupakan bagian dari sistem gua bawah air terpanjang di dunia.
Meskipun terletak di seluruh semenanjung, cenote terbanyak dapat ditemukan di sekitar tepi kawah Chicxulub, yang diciptakan oleh asteroid atau komet 66 juta tahun yang lalu dalam peristiwa yang diperkirakan menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Gua-gua dan cenote dibanjiri air tawar di atas air asin, yang merembes masuk melalui jalur ke laut. Cenote yang ditemukan di semenanjung Meksiko selalu memiliki suasana misteri, suku Maya dulu percaya bahwa itu adalah pintu masuk ke alam baka dan menganggapnya suci.
Banyak yang masih belum dijelajahi, tapi para penyelam telah mulai memetakan jalur air bawah tanah dan berenang hingga sejauh 60 mil.
Â
Reporter: Ruben Irwandi