Liputan6.com, Washington D.C- Seorang penasihat keamanan nasional Amerika Serikat menjanjikan transisi yang lancar untuk pemerintahan baru di bawah presiden terpilih, Joe Biden.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O'Brien, juga telah mengakui kemenangan Joe Biden dalam Pemilu AS 2020.
Baca Juga
Dikutip dari AFP, Selasa (17/11/2020) dalam Forum Keamanan Global yang digelar secara virtual, Robert O'Brien menyebutkan bahwa AS telah menjalani "transisi yang damai dan sukses bahkan dalam periode yang paling kontroversial".
Advertisement
"Jika hasil penghitungan menetapkan Biden-Harris sebagai pemenang, jelas semuanya tampak mengarah ke sana saat ini, maka kami akan melakukan transisi yang sangat profesional dari Dewan Keamanan Nasional, tidak perlu dipertanyakan lagi tentang itu," kata O'Brien.
Selain itu, O'Brien juga menyampaikan bahwa ia mempercayai Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris "memiliki orang-orang yang sangat profesional" yang mampu mengambil alih, dan menyatakan akan tetap tenang sampai pelantikan Biden.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Dukung Pelaksaan Kebijakan Biden
"Mereka berhak mendapat waktu untuk masuk dan melaksanakan kebijakan mereka, meski kami mungkin memiliki ketidaksepakatan kebijakan," jelasnya.
Setelah hampir dua pekan Pemilu AS berlalu, Presiden AS Donald Trump masih bersikeras bahwa ia telah memenangkan pemilihan presiden tersebut dan mengklaim adanya penipuan massal yang tidak berdasar. Hal itu terjadi ketika Biden sebagian besar diproyeksikan unggul di sejumlah negara bagian kunci.
Di sisi lain, Administrasi Layanan Umum AS--badan yang biasanya mengelola birokrasi federal--telah menolak untuk mengesahkan Biden sebagai pemenang, serta menolak memberikan pengarahan rahasia dan sumber untuk transisi.
O'Brien, yang juga merupakan seorang pengacara lama Partai Republik yang awalnya menangani urusan penyanderaan, tampaknya mengakui hasil pemillu saat ia berbicara tentang upaya untuk membebaskan Austin Tice, seorang jurnalis foto asal AS yang hilang di Suriah saat dilanda perang.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendapatkan Austin kembali," terang O'Brien. "Presiden ingin melihatnya kembali sebelum dia meninggalkan kantor," ungkapnya.
Advertisement