Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi COVID-19, Australia Bagikan Voucher Belanja dan Liburan

Pemerintah di negara bagian Australia memiliki caranya tersendiri untuk memulihkan ekonomi pasca-pandemi.

diperbarui 25 Nov 2020, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 17:32 WIB
Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Jakarta - Beberapa negara bagian di Australia berupaya membangkitkan kembali perekonomian mereka yang terpukul akibat pandemi COVID-19 dengan membagikan voucher bernilai jutaan rupiah bagi warganya.

Pemerintah Canberra akan membagikan voucher senilai AU$ 40, atau sekitar Rp 414 ribu, kepada warga negara bagian tersebut menyongsong Natal untuk meningkatkan pendapatan bisnis lokal di tengah resesi akibat Virus Corona baru, seperti mengutip ABC Australia, Selasa (24/11/2020). 

Dua minggu lagi, Pemerintah Wilayah Ibu Kota Australia (ACT) akan membagikan lima voucher digital bagi pelanggan dengan nilai yang berbeda-beda untuk dihabiskan di bisnis yang terdaftar, yang akan diperbaharui setiap harinya.

Program uji coba ini akan berlangsung dari 9 Desember sampai 21 Desember, atau sampai dana AU$ 500.000 yang dialokasikan dalam program tersebut telah semuanya terpakai.

Mulai Senin 23 November, warga yang berusia di atas 18 tahun boleh mendaftarkan diri di situs 'ChooseCBR'.

Kemudian mulai 19 Desember, warga Canberra akan diberikan lima voucher diskon setiap harinya, yang dapat dicairkan di toko-toko yang sudah terdaftar dalam program tersebut. Kelima voucher tersebut harus digunakan di bisnis-bisnis yang berbeda supaya adil, dan akan memiliki nilai minimum pembelanjaan.

Voucher tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli produk seperti tembakau, dipakai untuk berjudi, ataupun membeli alkohol, namun dapat digunakan untuk memotong harga makanan yang dipesan dengan alkohol.

Menteri Bisnis ACT, Tara Cheyne, mengatakan sistem tersebut terinspirasi dari program serupa yang ada di Darwin dan voucher tersebut dapat diakses secara online.

"Ketika mendaftar dalam situs dan memuatnya kembali, setiap harinya voucher tersebut akan tersedia untuk Anda. Anda kemudian dapat mengklik voucher tersebut dan menunjukkannya pada bisnis yang terdaftar," katanya.

Graham Catt dari 'Canberra Business Chamber' mengatakan skema tersebut akan membantu bisnis yang kesulitan.

"Menyongsong Natal, ini adalah bentuk dorongan pertama untuk memberikan sedikit investasi untuk bisnis kecil, salah satu cara yang baik untuk menimbulkan efek berlipat ganda," katanya.

"Ini akan jadi skema yang sangat penting karena akan mendorong pelanggan, yang menurut saya mau terus mendukung bisnis lokal mereka, dan memberikan insentif untuk melakukannya."

Dalam kampanye pemilu ACT, Pemerintah negara bagian tersebut berkomitmen untuk mengadakan skema voucher bernilai AU$ 2,5 juta (Rp 26 miliar).

Tara Cheyne berharap uji coba menjelang Natal sebesar AU$ 500.000 tersebut akan sukses terlaksana serta mengatakan akan adanya kemungkinan munculnya lebih banyak diskon tahun depan.

"Saya harap uji coba ini akan berhasil sehingga keuntungan dapat dinikmati bisnis dan komunitas Canberra, atau bahkan pengunjung di Canberra," katanya. "Kami dapat membuat keputusan lebih baik tahun depan untuk melakukannya lagi, dan kemungkinan melakukannya ketika konsumsi di masyarakat tidak terlalu baik."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Voucher Senilai Rp 1 Juta

Australia Selatan Lockdown Lagi, Warga Borong Keperluan di Supermarket
Orang-orang mengantre di supermarket setelah pemerintah negara bagian Australia Selatan mengumumkan penguncian (lockdown) di Adelaide pada Rabu (18/11/2020). Otoritas Australia Selatan memberlakukan lockdown selama enam hari untuk mengendalikan penyebaran virus corona. (Brenton EDWARDS/AFP)

Skema serupa telah diumumkan di Budget NSW minggu lalu, dengan masyarakat menerima empat voucher yang masing-masing senilai AU$ 25 untuk membeli makanan, kesenian, dan hiburan.

Pemerintah New South Wales akan memberi setiap orang dewasa AU$ 100 (Rp 1 juta) untuk dibelanjakan makanan dan hiburan.

Upaya ini dilakukan untuk menghidupkan kembali beberapa sektor yang paling terpukul karena pandemi COVID-19. Bantuan stimulus diumumkan pada Selasa 17 November dalam anggaran negara bagian yang beribukota Sydney ini.

Untuk kupon bernama 'Out and About voucher', Pemerintah NSW mengeluarkan biaya hingga AU$ 500 juta, atau lebih dari Rp 5 triliun dengan tujuan agar perekonomian tetap hidup setelah Natal.

Padahal dalam pengumuman terbaru, anggaran Pemerintah NSW sebenarnya dinyatakan mengalami defisit hingga AU$ 6,9 miliar atau Rp 71 triliun.

Mereka yang berusia diatas 18 tahun akan mendapat empat 'voucher' senilai AU$ 25, atau lebih dari Rp 250 ribu yang didistribusikan lewat aplikasi ponsel 'Service NSW'.

Dua kupon digital bisa ditukarkan dengan makanan di restoran, kafe, klab, sementara dua lainnya untuk hiburan, seperti bioskop, menonton pertunjukan seni, museum, taman hiburan dan sejenisnya.

Tapi kupon ini tidak bisa digunakan untuk membeli produk di pertokoan, alkohol, judi, rokok.

Voucher untuk Bisnis

Australia Selatan Lockdown Lagi, Warga Borong Keperluan di Supermarket
Orang-orang mengantre di supermarket setelah pemerintah negara bagian Australia Selatan mengumumkan penguncian (lockdown) di Adelaide pada Rabu (18/11/2020). Otoritas Australia Selatan memberlakukan lockdown selama enam hari untuk mengendalikan penyebaran virus corona. (Brenton EDWARDS/AFP)

Premier Daniel Andrews pada tanggal 18 November lalu mengumumkan paket bagi sektor bisnis di sana bernama 'Victorian Tourism Recovery Package' senilai AU$ 465 juta.

'Victorian Budget 2020/21' akan membantu lebih banyak orang menjelajahi daerah pedalaman negara bagian tersebut dengan menggunakan 120.000 buah voucher yang masing-masing bernilai AU$ 200, atau lebih dari Rp 2 juta.

Bisnis yang menjadi target utama adalah restoran, pub, hotel, perkebunan anggur, yang penghasilannya menurun akibat kebakaran hutan tahun lalu dan aturan di tengah wabah COVID-19.

Untuk mendapatkannya, warga di Victoria harus setidaknya mengeluarkan AU$ 400, atau sekitar Rp 414 juta untuk menetap di akomodasi atau mengunjungi atraksi dan tur di pedalaman Victoria.

Skema ini direncanakan akan berjalan bulan Desember nanti dan sengaja diberlakukan di musim panas, momen di mana para bisnis membutuhkan penghasilan besar.

"Baik kegiatan jalan-jalan dengan keluarga, atau tur di pinggir pantai, kami membantu orang untuk keluar dari rumah mereka dan menikmati tempat-tempat di Victoria," kata Premier Andrews.

"Pendanaan ini akan membangkitkan pariwisata untuk bangkit kembali dari tantangan yang ada tahun ini dan menyambut lebih banyak pengunjung dan mempekerjakan lebih banyak warga Victoria."

Selain itu, Pemerintah Victoria juga meluncurkan sejumlah paket pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat memperbaiki fasilitas tempat wisata yang akan dikunjungi para pemegang voucher.

Menurut Menteri Pariwisata, Olahraga, Kegiatan Besar Victoria, Martin Pakula, pembangunan dilakukan karena "Victoria memiliki salah satu daya tarik terbaik di dunia dan ingin memastikan negara bagian tersebut akan menarik lebih banyak pengunjung."

"Investasi untuk infrastruktur di setiap titik negara bagian Victoria merupakan dasar dari pemulihan yang berkepanjangan, yang berarti akan ada lebih banyak pekerjaan bagi warga Victoria," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya