Liputan6.com, DIY Yogyakarta - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) telah melakukan penutupan akses objek wisata alam di lereng Gunung Merapi sejak November lalu. Hal tersebut dilakukan akibat status Merapi yang telah menjadi level siaga dan diperkirakan akan meletus dalam waktu dekat.
Balai penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan bahwa Merapi telah mengalami 46 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Senin lalu.Â
Baca Juga
Aktivitas penambangan di pinggiran sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk berhenti sementara. BPPTKG meminta agar warga tidak beraktivitas di jalur yang nantinya akan dialiri lahar dingin.
Advertisement
Selain itu masyarakat juga dilarang untuk beraktivitas dalam radius 5 km dari lereng Merapi. Gunung berapi tersebut dikhawatirkan akan segera meletus dalam waktu dekat.
Dikutip dari Volcano Discovery, Kamis (3/12/2020), berikut ini sembilan gunung di dunia yang juga terpantau aktivitas vulkaniknya bersamaan seperti Merapi. Menurut data terakhir per 2 Desember.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Gunung Ebeko di Rusia
Letusan eksplosif Gunung Ebeko ini berlanjut pada tingkat sedang yang ditandai dengan emisi abu jenis vulkanik sporadis.
Pada 29 November, Kamchatka Volcanic Eruption Reponse Team (KVERT) merekam ledakan yang menghasilkan gumpalan abu gelap pekat, yang mencapai sekitar 10.000 kaki (3.048 m) ketinggian.
Advertisement
2. Gunung Sakurajima di Jepang
Gunung Sakurajima di Jepang mengalam ledakan tipe vulkanian sedang hingga kuat diamati oleh kamera pengintai pada 2 Desember lalu.Â
Gumpalan abu yang besar naik ke ketinggian 7.000 kaki (2.133 m) dan melayang. Ledakan tersebut kemungkinan menghasilkan aliran batu apung dan abu kecil yang disebabkan oleh runtuhnya kolom letusan.
3. Gunung Ili Lewotolok di Indonesia
Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi pada Senin lalu dengan tinggi kolom mencapai 1.400 meter di atas puncak. Namun, aktivias vulkanik masih terjadi hingga hari ini, di mana status gunung api ini berada pada level III atau 'siaga'.
PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakan atau pun aktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung dan seluruh area dalam radius 4 km dari puncak Gunung Ili Lewotolok.
Advertisement
4. Gunung White Island di Selandia Baru
Berdasarkan rekaman kamera, pengamatan udara dan pengukuran gas, jumlah abu dalam gumpalan tersebut tampaknya telah berkurang selama seminggu terakhir dan tidak lagi ada dalam semburan uap dan gas yang hampir terus-menerus di Gunung White Island.
Selama tiga minggu terakhir, abu telah dikeluarkan dari lubang utama di belakang danau di Whakaari/White Island. Namun sekarang, abu tersebut sudah kembali ke warna terang, yang terdiri dari uap dan gas vulkanik.
Namun, pada pengukuran gas terbaru disebutkan bahwa peningkatan jumlah gas vulkanik utama (CO2 dan SO2) berada di atas tingkat normal.
5. Gunung Popocatépetl di Meksiko
Gunung Popocatépetl di Meksiko sedang mengalami aktivitas ledakan ringan. Pusat Penasihat Abu Vulkanik (VAAC) di Washington melaporkan bahwa adanya emisi abu vulkanik yang terputus-putus.
Â
Advertisement
6. Gunung Fuego di Guatemala
Gunung Fuego di Guatemala juga mengalami aktivitas berupa ledakan yang terus berlanjut.
Pusat Penasihat Abu Vulkanik (VAAC) di Washington memperingatkan tentang gumpalan abu vulkanik yang naik hingga ketinggian diperkirakan 15.000 kaki (4600 m).
7. Gunung Telica di Nikaragua
Gunung Telica di Nikaragua sedang mengalami aktivitas eksplosif yang terus berlanjut.
Pusat Penasihat Abu Vulkanik (VAAC) di Washington memperingatkan tentang gumpalan abu vulkanik yang naik hingga ketinggian 5.000 kaki (1500 m).
Advertisement
8. Gunung Sabancaya di Peru
Gunung Sabancaya di Peru mengalami aktivitas eksplosif yang berlanjut.
Pusat Penasihat Abu Vulkanik (VAAC) di Buenos Aires memperingatkan tentang gumpalan abu vulkanik yang naik hingga ketinggian yang diperkirakan mencapai 24.000 kaki (7300 m).
9. Gunung Semeru di Indonesia
Meski baru saja meletus, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM tetap merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif Gunung Semeru.
Areal itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru, tepatnya di Kawah Jonggring Seloko sebagai alur luncuran awan panas.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II (Waspada).
Status Level II (Waspada) tersebut ditujukkan agar masyarakat, pengunjung atau pun wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 4 Kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Advertisement