Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di seluruh dunia sudah mencapai 98,1 juta kasus. Kasus tertinggi masih berada di Amerika Serikat.
Dua hari lalu, total kasus COVID-19 di dunia adalah 96 juta. Bila peningkatan terus berlangsung, maka pekan depan kasus kumulatif bisa mencapai 100 juta.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Sabtu (23/1/2021), lima negara dengan kasus tertinggi adalah:
1. Amerika Serikat: 24,8 juta kasus
2. India: 10,6 juta kasus
3. Brasil: 8,7 juta kasus
4. Rusia: 3,6 juta kasus
5. Inggris: 3,5 juta kasus
Peringkat Indonesia naik satu peringkat menuju nomor 19 dengan total 965 ribu. Posisi Indonesia berada di antara Belanda (951 ribu kasus) dan Peru (1 juta kasus).
Kasus di China mencapai 98 ribu kasus. Lockdown sedang dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk Beijing yang menerapkan secara parsial.
Hong Kong juga untuk pertama kalinya menerapkan lockdown. Kasus di wilayah itu mencapai 9.928 kasus.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kabar WNA
Total kasus WNI yang terkena COVID-19 di luar negeri mencapai 2.937 orang. Per Sabtu (23/1/2021), ada tambahan kasus di Inggris dan Vatikan.
Total kasus di Inggris kini menjadi 97 WNI, Sebanyak 78 sembuh, 13 stabil, dan 6 meninggal dunia.
Di Takhta Suci Vatikan, ada 27 WNI yang positif. Sebanyak 21 sudah sembuh.
"Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 2.937: 2.075 sembuh, 171 meninggal dan 691," tulis Kemlu via Twitter.
Berikut petanya:
Berikut Perkembangan #COVID19 di Dunia & Pelindungan WNI per 23/01 pkl 08.00 WIB. Tambahan WNI terkonfirmasi COVID19 di 🇬🇧&🇻🇦, sembuh di 🇰🇷. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 2937: 2075 sembuh, 171 meninggal & 691 dalam perawatan. #NegaraMelindungi#IniDiplomasi pic.twitter.com/p7I348hxnK
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) January 23, 2021
Advertisement
Doni Monardo Positif COVID-19, Imbau Masyarakat Hindari Makan Bersama
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengimbau masyarakat menghindari makan bersama. Imbauan itu demi mencegah penularan COVID-19.
"Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain, ” tutur Doni Monardo di Jakarta, Sabtu (23/1/2021), dikutip dari keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Doni Monardo dinyatakan positif COVID-19, pagi ini, Sabtu, 23 Januari 2021. Doni meyakini dirinya terpapar COVID-19 saat makan sehingga terpaksa melepas masker.
Dia menuturkan selama seminggu kemarin memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan, ada beberapa momen harus melepas masker ketika bersama orang lain.
“Jadi saya yakin pada saat melepas masker dan makan itulah saya tertular.”
Sejak gempa bumi melanda Sulawesi Barat pada Jumat dini hari, 15 Januari 2021 Doni telah berada di lokasi bencana pada sore harinya. Dia berada di lokasi bencana –termasuk berkunjung ke Banjarmasin dilanda banjir bandang—selama seminggu sebelum kembali ke Jakarta pada Jumat, 22 Januari 2021.
Dalam sebelas bulan terakhir sejak mulai menangani pandemi COVID-19, Doni Monardo mengaku selalu berusaha menghindari paparan virus dengan menuruti semua anjuran para pakar kesehatan. Namun, dari semua langkah pencegahan rupanya tetap ada celah sehingga dia terpapar virus Corona.
Infografis COVID-19:
Advertisement