Liputan6.com, Amsterdam- Pemerintah Belanda mulai memperkenalkan tes hembusan napas (rapid breath test) COVID-19 di seluruh wilayahnya. Tes tersebut berguna untuk mempercepat proses pengujian massal.
Fasilitas pengujian di Amsterdam yang pertama mulai menggunakan tes SpiroNose, yaitu alat yang mengharuskan seseorang untuk menghirupnya guna menunjukkan kemungkinan infeksi Virus Corona dalam satu menit.
Berdasarkan hasil uji coba selama berbulan-bulan, otoritas kesehatan Belanda menemukan bahwa SpiroNose dapat diandalkan dalam kasus hasil tes negatif.
Advertisement
Dikutip dari Khaleej Times, Kamis (4/2/2021) pakar penyakit menular dari Layanan Kesehatan Kota Amsterdam, Mariken van der Lubben mengatakan, "Jika Anda diuji secara negatif, maka itu adalah hasil yang sangat andal dan Anda bisa pergi."
Namun, jika hasil uji SpiroNose menunjukkan positif maka perlu dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) reguler lanjutan guna memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh Virus Corona. Sejauh ini, sekitar 1.800 mesin SpiroNose telah dipesan oleh badan layanan kesehatan Belanda.
Belanda berencana untuk memperkenalkan SpiroNose di fasilitas pengujian di seluruh negeri dalam beberapa bulan kedepan.
Ahli Virologi Belgia, Marc Van Ranst, menyatakan bahwa "Ini adalah teknologi yang menjanjikan, terutama karena kecepatannya, Anda bisa mendapatkan hasil dalam satu menit."
Ia pun menambahkan, "Itu adalah pengubah besar, jika Anda dapat membuat diagnosis cepat atau mencegah infeksi dalam satu menit."
"Kami belum memiliki hasil yang cukup untuk dengan tegas mengatakan mesin ini adalah masa depan, inilah cara untuk mengakhiri pandemi," jelas dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Perlunya Membandingkan Tes Nafas dengan Tes PCR
Selain itu, Marc juga mengatakan bahwa periode tes yang panjang untuk membandingkan tes nafas dengan tes PCR diperlukan guna melihat apakah tes tersebut juga dapat mendeteksi perbedaan berbagai jenis virus.
Perusahaan teknologi kesehatan Belanda, yaitu Breathomix, yang awalnya mengembangkan SpiroNose untuk mendeteksi asma dan kanker paru-paru, menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah mengumpulkan cukup data untuk menemukan kemungkinan infeksi Virus Corona COVID-19 secara andal.
Eksekutif Breathomix, Rianne de Vries memaparkan "Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah mengukur ribuan pasien dengan Virus Corona dan orang yang tidak mengalami, jadi kami tahu bagaimana profil nafas rata-rata dan orang-orang tanpa virus".
Rianne juga menambahkan bahwa Breathomix sedang menyelidiki opsi untuk menggunakan SpiroNose di perusahaan atau sekolah-sekolah guna membantu mereka menciptakan lingkungan yang aman.
Tetapi ia menekankan bahwa bukan berarti teknologi akan menjadi alasan untuk melanggar protokol kesehatan.
Advertisement