Inggris Desak PBB untuk Beri Akses Penyelidikan Terkait Isu Xinjiang di China

Inggris meminta akses kepada PBB untuk melakukan penyelidikan terkait isu Xinjiang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Feb 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 16:10 WIB
Para "siswa" bermain basket di pusat pelatihan vokasional di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)
Para "siswa" bermain basket di pusat pelatihan vokasional di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Liputan6.com, New York - Inggris pada Senin (22/2) akan menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar diberikan akses "mendesak dan tidak terkekang" ke Xinjiang untuk menyelidiki laporan pelanggaran di wilayah China.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga akan menandai kembalinya Inggris ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB sebagai anggota pemungutan suara dengan mengutuk catatan hak sesama anggota dewan China dan Rusia dan akan meningkatkan kekhawatiran tentang Myanmar dan Belarusia, kata kantornya sebagaimana dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (22/2/2021).

Di China, Raab akan merujuk pada laporan pelanggaran di Xinjiang, termasuk penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi paksa terhadap wanita. 

"Itu terjadi dalam skala industri," katanya, menurut kantornya.

"Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, atau ahli pencari fakta independen lainnya, harus - dan saya ulangi harus - diberikan akses yang mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Kecaman Terhadap China

Gedung utama pusat pelatihan vokasional di di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)
Gedung utama pusat pelatihan vokasional di di Atush, Prefektur Otonomi Kizilsu Kirgiz, Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur (XUAR) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

China telah banyak dikecam karena mendirikan kompleks di Xinjiang yang digambarkan Beijing sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru. Pengkritik China menyebut mereka kamp konsentrasi.

PBB mengatakan bahwa setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di Xinjiang.

Raab juga akan meningkatkan perlakuan "memalukan" terhadap kritikus Kremlin Alexei Navalny, krisis di Myanmar dan situasi di Belarusia.

Dia akan menjabarkan langkah-langkah yang diambil Inggris untuk mengatasi masalah ini, seperti sanksi, dan mendorong orang lain untuk mengikutinya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya