WHO: Sebagian Negara Kaya Hambat Pemberian Vaksin untuk Negara Miskin

WHO sebut sebagian negara-negara terkaya di dunia menghambat upaya organisasinya dan mitra-mitranya untuk memberikan vaksin kepada negara-negara termiskin.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 15:59 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jenewa - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (22/2) mengatakan sebagian negara-negara terkaya di dunia menghambat upaya organisasinya dan mitra-mitranya untuk memberikan vaksin kepada negara-negara termiskin.

Tedros ikut dalam konferensi pers gabungan secara virtual bersama Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier untuk membicarakan tentang inisiatif vaksinasi internasional COVAX yang difasilitasi WHO.

Inisiatif itu bertujuan memperoleh dan mendistribusikan vaksin-vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.

Berbicara dari markas WHO di Jenewa, Tedros mengatakan beberapa negara kaya menjalin kerja sama dengan para produsen vaksin.

Ini akan merugikan perjanjian antara COVAX dengan perusahaan yang sama, katanya, sehingga mengurangi jumlah dosis yang bisa dibeli oleh COVAX. Dia tidak menyebutkan nama-nama negaranya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:


Jaminan untuk Negara Miskin

Model Rambut Kepang Virus Corona
Tiga orang anak rambutnya ditata dengan model yang terinsprasi dari corona Covid-19 oleh Mama Brayo Beauty Salon di daerah kumuh Kibera, Kenya, 3 Mei 2020. Corona telah menghidupkan kembali gaya rambut di Afrika Timur yang memiliki lonjakan kepang bentuk khas virus. (AP/Brian Inganga, File)

Kepala WHO itu mengatakan semua pihak harus menjamin ada cukup vaksin untuk dibagikan ke negara-negara termiskin di dunia.

"Ini bukan soal amal. Ini soal epidemiologi. Apabila kita tidak mengakhiri pandemi di semua tempat, kita tidak akan mengakhirinya di mana saja," katanya.

Tedros mengatakan merupakan kepentingan bagi semua negara, termasuk negara-negara kaya, untuk menjamin agar para petugas kesehatan, warga lansia, dan kelompok yang berisiko agar divaksinasi terlebih dulu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya