Liputan6.com, Taipei - Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menerima suntikan vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca pada hari Senin (22 Maret) ketika negara itu memulai kampanye vaksinasi.
"Saya baru saja selesai mendapatkan suntikan, tidak ada rasa sakit di tubuh," kata Su di sebuah rumah sakit Taipei, Taiwan.
"Dokter menyuruh saya untuk lebih banyak minum air rebusan dan istirahat sebentar. Poin pertama akan saya ikuti, dan poin kedua mungkin lebih sulit. Tapi saya akan tetap berusaha untuk istirahat semaksimal mungkin," imbuhnya.
Advertisement
Lebih dari selusin negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca minggu lalu di tengah kekhawatiran tentang keamanannya setelah melaporkan sejumlah kecil kasus pembekuan darah.
Direktur Eropa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis kemarin bahwa manfaat suntikan AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya.
Vaksin pertama untuk Taiwan sebanyak 117.000 dosis AstraZeneca tiba awal bulan ini dari pabrik Korea Selatan.
Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung juga divaksinasi di rumah sakit yang sama dengan perdana menteri, dan terlihat tertawa dan mengobrol dengan personel medis.
Saksikan Video Berikut Ini:
Utamakan Tenaga Kesehatan
Sekitar 60.000 orang mengantre untuk mendapatkan vaksinasi pertama dan Taiwan memprioritaskan petugas kesehatan.
Vaksin pertama untuk petugas kesehatan diberikan di sebuah rumah sakit di kota New Taipei, di sebelah ibu kota Taipei, lapor media Taiwan.
Pada Desember 2020, Taiwan menyatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.
Pemerintah Taiwan telah mengecilkan kekhawatiran tentang terlambatnya program vaksinasi, dengan mengatakan bahwa dengan tingkat kasus yang rendah maka tidak ada urgensi.
Hanya 33 orang yang masih dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di Taiwan.
Taiwan dinilai telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif, termasuk menutup sebagian besar perbatasannya.
Advertisement