Korea Utara Klaim Proyektil Taktis Tipe Barunya Mampu Menjelajah hingga 600 Km

Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utara dilarang menguji rudal balistik.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Mar 2021, 11:40 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 11:32 WIB
FOTO: Senyum Semringah Kim Jong-un Saksikan Parade Militer Korea Utara
Parade militer menandai kongres partai yang berkuasa di Lapangan Kim Il-sung, Pyongyang, Korea Utara, Kamis (14/1/2021). Korea Utara meluncurkan rudal balistik yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam dan perangkat keras militer lain. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengklaim rudal yang diluncurkannya Kamis (25/5) adalah "proyektil taktis tipe baru". Hal ini disampaikan oleh pihak Korut dalam pernyataan pertamanya sejak pengujian.

Dikutip dari laman BBC, Jumat (26/3/2021) program ini merupakan peluncuran rudal balistik pertama yang dilakukan oleh Korea Utara sejak hampir setahun terakhir.

Dimana, Korut sempat menghentikan aktivitasnya sejak melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Kini, program rudal balistik kembali dijalankan oleh Pyongyang dan menjadi yang pertama sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.

AS, Jepang, dan Korea Selatan semuanya mengutuk tes tersebut.

Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utaradilarang menguji rudal balistik.

"Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam kawasan dan komunitas internasional yang lebih luas," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Mampu Capai Target

Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Korea Utara pada Jumat (26/3) mengatakan kedua senjata itu mencapai target uji 600 km (373 mil) di lepas pantai timur Korea Utara -- membantah prediksi Jepang yang sebelumnya menyebut hanya mampu terbang tak lebih dari 400 km.

"Pengembangan sistem senjata ini sangat penting dalam memperkuat kekuatan militer negara dan mencegah segala macam ancaman militer," kata Ri Pyong-chol, pemimpin senior yang mengawasi tes tersebut, menurut rilis Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan tidak hadir dalam peluncuran rudal balistik.

Menurut Pyongyang, rudal baru tersebut mampu membawa muatan 2,5 ton yang akan membuatnya mampu membawa hulu ledak nuklir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya