Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Ibu Negara Jill Biden menyampaikan ucapan dalam menyambut bulan suci Ramadan.
"Saya dan Jill menyampaikan salam hangat dan mengucapkan semoga Ramadan yang diberkahi kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat dan seluruh dunia," kata Presiden Biden, dalam pernyataan tertulis yang diedarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Selasa (12/4/2021).
Biden pun menyampaikan tantangan pandemi COVID-19 yang masih dihadapi AS dan dunia di bulan Ramadan tahun ini.
Advertisement
"Ketika banyak saudara Amerika kita yang mulai berpuasa besok, kita diingatkan akan betapa sulitnya tahun ini. Pada masa pandemi ini, para sahabat dan orang yang kita cintai belum bisa berkumpul untuk merayakan dan beribadah, dan ada begitu banyak keluarga yang akan berbuka puasa tanpa ditemani orang yang mereka sayangi," tutur Biden.
"Meski begitu, komunitas Muslim kita memulai bulan dimana diturunkannya wahyu ini dengan harapan baru. Ada banyak orang yang akan berfokus pada meningkatkan keimanan kepada Tuhan, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melayani orang lain sebagai bagian dari iman, dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang mereka nikmati, termasuk kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan," lanjutnya.Â
Presiden ke-46 AS tersebut juga menyampaikan bahwa muslim Amerika senantiasa memperkaya negara sejak didirikan, dan sama beragam dan dinamisnya seperti Amerika yang mereka bantu untuk membangunnya.
Biden juga menyebutkan bahwa "Muslim memimpin dalam upaya kita melawan COVID-19, memainkan peran sebagai pelopor dalam pengembangan vaksin serta melayani sebagai tenaga kesehatan di garis terdepan".
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Biden Akan Gelar Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih
Biden menyampaikan bahwa warga Muslim "menciptakan pekerjaan dengan menjadi wirausaha dan pemilik bisnis, mempertaruhkan hidup sebagai para penanggap pertama atau first responder, mengajar di sekolah, melayani sebagai pegawai negeri yang berdedikasi di seluruh negara, dan memainkan peran utama dalam perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial".
Namun demikian, Biden mengatakan, bahwa Muslim Amerika masih menjadi target perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian.
Ia pun menyerukan bahwa prasangka dan serangan terhadap Muslim Amerika tidak bisa diterima dan harus dihentikan.
"Tidak ada satu orang pun di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya. Dan pemerintahan saya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang," pungkas Biden.
"Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga dapat mengakhiri larangan perjalanan bagi Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk Uyghur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia," bebernya.
Biden kemudian menyampaikan pesan untuk mengenang mereka yang telah pergi sejak Ramadan silam, dan mengharapkan hari esok yang lebih cerah.
Dengan mengutip sebuah ayat suci Al-Qur’an, Biden mengatakan: "Kitab Al-Qur'an mengingkatkan kita bahwa, "Tuhan adalah cahaya langit dan bumi," yang menuntun kita keluar dari kegelapan menuju cahaya terang".
Selanjutnya, Biden pun mengungkapkan bahwa ia dan istrinya, Jill Biden bersemangat untuk kembali mengadakan perayaan Idul Fitri di Gedung Putih secara langsung, meskipun kini aktivitas Ramadan akan diadakan secara virtual.
"Saya dan Jill bersemangat untuk kembali mengadakan perayaan Idul Fitri di Gedung Putih secara langsung, inshaa Allah," tuturnya.Â
"Semoga Anda dan keluarga dapat menjalankan bulan yang penuh inspirasi dan kebaikan," kata Biden, dalam akhir pernyataannya.
Advertisement