Liputan6.com, Gascoyne - Untuk membedakan satu sama lain, lumba-lumba memiliki nama masing-masing. Penemuan ini menunjukkan bahwa mereka memiliki konsep keanggotaan tim -- yang sebelumnya hanya terlihat pada manusia.
Diktuip dari sciencemag, Rabu (28/4/2021), penemuan itu membangun mengungkapkan alasan bagaimana mereka dapat mempertahankan kelompok yang rumit dan erat.
Baca Juga
Luke Rendell, ahli ekologi perilaku dari Universitas St. Andrews mengatakan bahwa, "Ini adalah studi terobosan."
Advertisement
Lumba-lumba jantan biasanya bekerja sama sebagai pasangan atau bertiga. Para peneliti menyebutnya "aliansi tingkat pertama".
Para kelompok kecil ini bekerja sama untuk menemukan dan memelihara betina yang subur serta menjaga mereka dari kelompok saingan yang akan berusaha mencuri para betina.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Diberi Nama oleh Induk, Mirip dengan Manusia
Ilmuwan berkesimpulan bahwa setiap luma-lumba mempelajari sebuah peluit khas dari induknya yang ia ingat seumur hidup. Para lumba-lumba saling mengenali dan mengigat peluit tersebut, mirip dengan cara manusia mengenali nama satu sama lain.
Stephanie King, seorang ahli biologi perilaku di Universitas Bristol, melakukan penyelidikan bersama rekan-rekannya untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana lumba-lumba jantan menggunakan siulan mereka ke populasi lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik yang hidup di perairan Shark Bay, Australia.
Mereka telah melacak hewan tersebut dengan serangkaian mikrofon bawah air sejak 2016.
Dari 2018 hingga 2019, para peneliti menempatkan speaker di bawah air dan memainkan peluit jantan kepada pria lain dalam berbagai aliansi mereka.
Laki-laki ini berusia antara 28 sampai 40 tahun, dan telah berada dalam kelompok ini sepanjang hidup mereka.
Sementara itu, para ilmuwan menerbangkan drone untuk merekam tanggapan lumba-lumba.
Para peneliti berharap bahwa laki-laki yang mendengar peluit dari mitra aliansi tingkat pertama mereka akan merespons paling kuat.
Tetapi ketika mereka meninjau video, mereka menemukan tanggapan terkuat datang dari jantan dalam aliansi orde kedua lumba-lumba.
Hewan yang memiliki sejarah kerja sama yang teguh dalam melawan penyerang dengan mereka.
"Dalam 90% eksperimen, lumba-lumba yang mendengar peluit anggota aliansi orde kedua langsung menoleh dan langsung ke arah pembicara," ujar King.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement