Liputan6.com, Delhi - Total kasus COVID-19 di India telah melewati angka 18 juta. Rumah sakit di ibu kota Delhi sudah kewalahan dan para pasien meninggal di luar rumah sakit.
Berdasarkan laporan Business Standard, Kamis (29/4/2021), India mencatat 379.257 kasus baru dan 3.645 kematian. Ini kesekian kalinya dalam beberapa hari terakhir India memecahkan rekor kasus terbanyak di negaranya.
Advertisement
Baca Juga
Total kematian sudah mencapai 204 ribu. Kasus aktif ada 3,1 juta kasus.
Maharashtra memiiki 63 ribu kasus baru dan 985 kematian. Kerala mencatat 35 ribu kasus baru, sementara Delhi mendapati 26 ribu kasus baru.
Enam negara bagian yang paling terdampak di India adalah Maharashtra (4,4 juta kasus), Kerala 1,49 juta), Karnataka (1,43 juta), serta Tamil Nadu dan Delhi (1 juta).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
WHO: Varian COVID-19 India Sudah Tersebar ke 17 Negara di Dunia
WHO mengungkap varian COVID-19 yang dikhawatirkan berkontribusi pada lonjakan kasus virus corona di India telah ditemukan di lebih dari selusin negara.
Badan kesehatan PBB mengatakan varian B1617 dari COVID-19 yang pertama kali ditemukan di India telah terdeteksi di lebih dari 1.200 urutan yang diunggah ke database akses terbuka GISAID "dari setidaknya 17 negara".
"Sebagian besar urutan diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO dalam pembaruan epidemiologis mingguan tentang pandemi tersebut, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (29/4).
WHO baru-baru ini mencantumkan B1617 - yang menghitung beberapa sub-garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda - sebagai "varian minat".
Label itu akan menunjukkan bahwa lebih berbahaya daripada versi asli virus, misalnya karena lebih mudah menular, mematikan atau mampu menghindari perlindungan vaksin.
Advertisement