29 April 2021: Turki Masuk 5 Besar, Kasus COVID-19 di Dunia 149 Juta

Update COVID-19 di dunia pada 29 April 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Apr 2021, 09:32 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 09:32 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disuntik vaksin Sinovac.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disuntik vaksin Sinovac. Dok: Twitter @RTErdogan

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di dunia sudah mencapai 149,1 juta pada Kamis (29/4/2021). Turki telah masuk lima besar kasus tertinggi.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:

1. Amerika Serikat: 32,2 juta kasus

2. India: 17,9 juta

3. Brasil: 14,5 juta

4. Prancis: 5,6 juta

5. Turki: 4,7 juta

Turki saat ini sedang memasuki masa lockdown nasional hingga habis Lebaran. Rusia sudah keluar dari lima besar dan berada di posisi enam dengan 4,73 juta kasus.

Di India, kasus COVID-19 masih meningkat tinggi hinggar ratusan ribu kasus baru per hari.

Jepang dan Korea Selatan juga mulai memperketeat aturan pembatasan sosial. Sementara, China masih mengendalikan COVID-19 dengan total 102 ribu kasus.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Klaster Perkantoran di Jakarta Melonjak

Pelarangan Mobil Berusia 10 Tahun
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (1/3/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal melarang mobil pribadi berusia lebih dari 10 tahun untuk melintas di ibu kota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

DKI Jakarta mengalami peningkatan klaster perkantoran. Di awal April 2021 ada seratusan kasus COVID-19, selang seminggu jumlahnya menjadi 400-an.

"Pada 5-11 April 2021 terdapat 157 kasus positif COVID-19 di 78 perkantoran. Lalu pada 12-18 April 2021 jumlah positif COVID-19 meningkat menjadi 425 kasus di 177 perkantoran," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada Selasa (27/4).

Satgas COVID-19 Pusat meminta kemunculan kasus di ratusan kantor untuk segera ditindaklanjuti. Diantaranya dengan penutupan sementara operasional kantor, melakukan disinfeksi, melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat agar penularan tidak meluas.

Wiku juga berharap kantor-kantor sudah memiliki Satgas COVID-19 perkantoran. Sehingga penanganan bisa segera dievaluasi. 

Peningkatan klaster perkantoran di DKI Jakarta, kata Wiku, menjadi pembelajaran bagi provinsi lain. Penerapan aturan yang ketat perlu dijalankan agar kegiatan sosial perekonomian bisa tetap berjalan tapi aman.

Di kesempatan ini Wiku mengingatkan pada wilayah-wilayah yang masuk PPKM, berarti penerapan orang yang berada di kantor adalah maksimal 50 persen.

"Kapasitas instansi pada daerah yang melaksanakan PPKM tetap mengacu kepada instruksi Menteri Dalam Negeri yaitu maksimal 50 persen untuk yang hadir secara fisik dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Wiku.


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya