Liputan6.com, New Delhi - Keluarga pasien COVID-19 di India mengamuk di sebuah rumah sakit di Delhi. Mereka tidak terima anggota keluarga mereka tidak mendapatkan tempat ICU.Â
Seorang jurnalis dari India, Saahil Murli Menghani, membagikan video ketika keluarga pasien itu mengamuk. Lantai rumah sakit pun penuh bercak darah yang mengering.Â
Advertisement
Baca Juga
Pasien yang meninggal itu adalah perempuan berusia 62 tahun. Ia dibawa ke rumah sakit Apollo di Delhi, akan tetapi tidak ada ruangan lagi, dan perempuan itu akhirnya meninggal.Â
Total breakdown.Delhi's Apollo hospital today. Relatives of a 62 year old covid patient went on a rampage. She needed an ICU bed but died. She was brought to Apollo last night but could not get admission in a ICU ward as there was none available.Link- https://t.co/rP31t2rwWi pic.twitter.com/G3DNm4HJIq
— Saahil Murli Menghani (@saahilmenghani) April 27, 2021
Trigger warning- Blood spilled all over in this corridor inside Delhi's Apollo hospital. Many staffers have received injuries.LINK- https://t.co/grzkJYK5hT pic.twitter.com/D8XwZuqkpT
— Saahil Murli Menghani (@saahilmenghani) April 27, 2021
Sejumlah staf rumah sakit dilaporkan terluka akibat insiden ini. Rumah sakit di ibu kota Delhi sedang kritis karena lonjakan pasien COVID-19.Â
Banyak pasien-pasien yang terpaksa menunggu berjam-jam di luar rumah sakit. Total kasus COVID-19 di India sudah tembus 17 juta. Lonjakan ini ditenggarai akibat mutasi COVID-19, serta longgarnya protokol kesehatan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pasien Meninggal di Pinggir Jalan
Krisis COVID-19 di India semakin parah. Pasien-pasien meninggal di pinggir jalan karena rumah sakit penuh. Warga yang butuh oksigen juga harus menunggu berjam-jam di depan rumah sakit.Â
Berdasarkan laporan Sky News, Senin (26/1), keluarga pasien COVID-19 sampai harus memohon-mohon agar mendapatkan oksigen setelah berjam-jam menanti. Nyawa pasien itu tak selamat dan ia merengang nyawa di depan rumah sakit, terbaring di pinggiran.Â
Peristiwa itu tidak terjadi di pedalaman, melainkan di ibu kota Delhi. Pasien terus datang ke rumah sakit yang sudah penuh. Pasien tidak datang dengan ambulans, melainkan naik bajaj, tanpa alat bantu medis. Walau pasien itu sudah sulit berjalan, ia tetap disuruh mencari rumah sakit lain karena tak ada tempat.
Seorang wanita muda berteriak-teriak frustrasi karena ibunya yang sekarat tidak mendapat tempat di rumah sakit. "Rumah sakit ini tidak berguna!" jeritnya.Â
Tak sedikit keluarga pasien yang emosional dan menangis karena keluarganya tak tertolong di depan rumah sakit. Pasokan oksigen sulit didapatkan dan staf rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.
Seorang pemuda berkata sempat mengantar ayahnya ke rumah sakit, tetapi tidak ada yang menolong hingga ayahnya mengembuskan napas terakhir. Setelahnya, ia mengantar kakeknya, dan lagi-lagi tidak ada yang mengurus di RS.
Advertisement
Kemenkes Bantah Mutasi COVID-19 di India Sudah Masuk Indonesia
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengklarifikasi pernyataan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin terkait penemuan kasus mutasi varian baru Covid-19 asal India.
Nadia menegaskan bahwa varian baru yang dimaksud Menkes yakni B117 asal Inggris, bukan B1617 dari India.Â
"Yang dimaksud Bapak Menteri itu 10 kasus B117 dari Inggris, bukan B1617 dari India. Kalau mutasi varian baru virus dari India, belum ditemukan di Indonesia," kata Nadia saat dihubungi merdeka.com, Selasa malam (27/4/2021).
Sebelumnya, Menkes mengatakan bahwa telah ditemukan 10 kasus Covid-19 dari mutasi varian baru Virus Corona dari India
"Virus itu sudah masuk juga di Indonesia. Ada 10 orang yang sudah terkena, 6 diantaranya adalah imported cases, jadi masuk dari luar negeri. Sedangkan 4 diantaranya adalah transmisi lokal. 2 di Sumatera, 1 di Jawa Barat, dan 1 di Kalimantan Selatan," kata Menkes Budi saat konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/4).
Terkait varian B1617 asal India itu, Nadia mengungkapkan bahwa saat ini Kemenkes masih berupaya dalam melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 12 WN India yang terdeteksi positif Covid-19. Dia memperkirakan, pemeriksaan WGS tersebut selesai pada 30 April 2021.
"Pemeriksaan whole genome sequencing 12 WN India itu belum selesai. Insya Allah Jumat (tanggal 30) ini selesai, nanti kami infokan hasilnya," kata Nadia.
Infografis COVID-19:
Advertisement