Liputan6.com, Delhi - Kasus COVID-19 di India mencapai 17,6 juta kasus. Ratusan ribu kasus baru muncul tiap harinya.
Kenaikan kasus di India disinyalir akibat varian baru dan pelanggaran protokol COVID-19. Para politisi melaksanakan kampanye akbar, serta masyarakat mengikuti kegiatan keagamaan yang menarik kerumunan besar.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (28/4/2021) berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:
1. Amerika Serikat: 32,1 juta kasus
2. India: 17,6 juta
3. Brasil: 14,4 juta
4. Prancis: 5,5 juta
5. Rusia: 4,72 juta
Kasus Turki ada di peringkat enam dengan 4,71 juta kasus. Lockdown Turki akan diberlakukan hingga setelah Lebaran 2021. Perkantoran diminta Work From Home (WFH)
Indonesia saat ini berada di peringkat 18 dunia dengan 1,6 juta kasus. Kasus corona mulai kembali naik di Jakarta dan pemerintah juga meminta perkantoran kembali WFH.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Belanda, Italia dan Jerman Kini Larang Warga dari India Masuk Akibat COVID-19
Tiga negara Eropa: Italia, Belanda, dan Jerman menegaskan bahwa ada larangan masuk warga yang berasal dari India karena lonjakan kasus COVID-19. Ini turut berlaku kepada warga negara lain yang baru mengunjungi India.
Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, telah meneken aturan pelarangan pendatang dari India dalam 14 hari terakhir, demikian laporan RFI, Selasa (27/4).
Warga Italia dari India dengan hasil negatif, serta harus karantina. Warga yang sudah keburu masuk Italia diminta melakukan swab.
Situs resmi pemerintah Belanda juga menerapkan travel ban pada penerbangan dari India pada 26 April hingga 1 May 2021.
Kedutaan Besar Jerman di India turut menerapkan kebijakan serupa per 26 April 2021. Warga yang baru ke India dalam 10 hari terakhir dilarang masuk, kecuali warga Jerman, serta petugas kesehatan atau kemanusiaan.
Advertisement