Liputan6.com, Jakarta - Israel telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran militan di Jalur Gaza, setelah roket ditembakkan dari wilayah itu menuju Yerusalem.
Kementerian kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 20 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan itu.
Di Yerusalem, tembakan roket menyebabkan parlemen Israel dievakuasi saat sirene dibunyikan.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman BBC, Selasa (11/5/2021), penguasa Hamas di Gaza mengancam akan menyerang setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem pada Senin (10/5).
Sementara itu, Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya tiga militan Hamas.Â
"Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer Israel, Letkol Jonathan Conricus kepada wartawan.Â
Sumber Hamas mengatakan kepada BBC bahwa seorang komandan Brigade Izzedine al-Qassam, Mohammed Abdullah Fayyad, telah tewas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dan bahwa Israel akan menanggapi "dengan kekuatan besar".
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bentrok Polisi Israel dan Warga Palestina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Hamas perlu mengakhiri serangan roket "segera".
Ia menambahkan: "Semua pihak perlu menurunkan ketegangan."
Beberapa hari terakhir, telah terjadi kekerasan terburuk di Yerusalem selama bertahun-tahun, dengan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam konfrontasi dengan polisi Israel di luar masjid al-Aqsa pada hari Senin.
Pawai yang direncanakan oleh kaum nasionalis Israel yang akan melewati daerah Muslim di Kota Tua Yerusalem Timur dibatalkan karena khawatir hal itu dapat memicu kerusuhan.
Peristiwa Hari Yerusalem menandai penangkapan Israel atas Yerusalem Timur - rumah bagi Kota Tua dan situs sucinya - pada tahun 1967, dan biasanya menyaksikan ratusan pemuda Israel yang mengibarkan bendera berjalan melalui Muslim Quarter melalui Gerbang Damaskus, menyanyikan dan menyanyikan lagu-lagu patriotik.Â
Ini dianggap oleh banyak orang Palestina sebagai provokasi yang disengaja. Ditambah lagi, pawai tahun ini juga akan berlangsung di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Advertisement