Penembakan di Austin Texas, 1 Orang Dilaporkan Tewas

Douglas John (25) meninggal karena luka parahnya pada Minggu waktu setempat, kata Polisi Austin dalam sebuah rilis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Jun 2021, 13:52 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 13:04 WIB
Jenis Senjata Api Pistol
Glock Gun (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Austin - Satu dari 14 orang yang terluka dalam penembakan massal di pusat kota Austin, Texas dinyatakan meninggal dunia oleh kata polisi. Douglas John (25) meninggal karena luka parahnya pada Minggu waktu setempat, kata Polisi Austin.

Seperti dikutip dari laman CNN, Senin (14/6/2021), pihak berwenang telah menangkap satu orang terkait dengan penembakan pada Sabtu 12 Juni pagi, kata kantor Walikota Steve Adler.

Para pejabat tidak merilis informasi detail terkait penangkapan itu.

Kepala Polisi Sementara Austin Joseph Chacon mengatakan, dua orang yang terluka berada dalam kondisi kritis. Pihak berwenang telah mengidentifikasi dua tersangka pria, dan menambahkan bahwa tampaknya ini merupakan insiden yang terisolasi antara kedua pihak.

Hampir semua dari mereka yang terluka adalah "para masyarakat yang tidak bersalah," tambahnya.

Polisi Austin mendapat panggilan 911 pertama sesaat pada pukul 01.30 waktu setempat, diikuti beberapa panggilan tembakan lagi, kata Chacon. Saat tembakan terdengar, petugas di blok tersebut dapat segera merespons, katanya.

"Mereka ada di sana dalam beberapa detik," kata kepala polisi.

"Dan dengan cepat kami mengidentifikasi beberapa korban penembakan yang berada dalam kondisi kesulitan. kami segera memulai tindakan penyelamatan jiwa."

 

Respons Walikota

ilustrasi peluru tembakan.
ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Steve Adler mengomentari penembakan di pusat kota dalam serangkaian tweet.

"Meningkatnya kekerasan akibat senjata secara lokal adalah bagian dari peningkatan kekerasan yang sangat mengganggu seluruh negeri saat kita keluar dari pandemi," katanya.

"Dewan Kota telah memprakarsai berbagai upaya pencegahan kekerasan sebagai tanggapan, tetapi krisis ini membutuhkan tanggapan yang lebih luas dan terkoordinasi dari semua tingkat pemerintahan," jelas Adler.

"Satu hal yang jelas, akses yang lebih besar ke senjata api tidak sama dengan keamanan publik yang jauh lebih besar."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya