2 Juli 1927: Pilot Wanita Amelia Earthart Hilang Kontak di Laut Pasifik

Pada 2 Juli 1972, Amelia Earhart dan navigatornya, Frederick Noonan hilang di laut Pasifik.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 06:00 WIB
Pilot Amelia Earhart
Amelia Earhart (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Miami - Pesawat Lockheed yang membawa Amelia Earhart dan navigator Frederick Noonan dilaporkan hilang di dekat Pulau Howland di Pasifik pada 2 Juli 1927.

Pasangan tersebut sedang dalam petualang untuk keliling dunia saat mereka kehilangan arah selama bagian paling menantang dari perjalanan mereka, Lae, New Guniea, ke Pulau Howland, sebuah pulau kecil di tengah Samudra Pasifik.

Dikutip dari History, Kamis (1/7/2021), saat Earhart mengatakan bahwa ia mendekati Pulau Howland kepada Penjaga Pantai AS, terdengar informasi bahwa ia tersesat dan kehabisan bahan kabar. Setelah itu, Earhart dan Noonan tidak pernah terdengar lagi.

Amelia Earhart lahir di Atchison, Kansas, AS, pada 1987 dan mulai terjun ke dunia penerbangan pada usia 24.

Ia mendapat publisitas sebagai salah satu penerbang wanita paling awal.

Pada 1928, penerbit George P. Putnam mengatakan bahwa Earhart adalah wanita pertama yang berhasil terbang melintasi Samudra Atlantik.

Earhart juga menulis sebuah buku tentang penerbangan untuk Putnam, yang ia nikahi pada 1931.

Ia terus melakukan penerbangan bersejarah dengan menjadi pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan translantik solo tanpa henti.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi wanita yang terbang sendirian tanpa henti saat ia melintasi benua Amerika Selatan, serta banyak penerbangan bersejarah lainnya.

 

Tidak Ditemukan Hingga Saat Ini

Amelia Earhart
Amelia Earhart (Sumber AP)

Pada Mei 1927, Earhart menerbangkan pesawat yang baru dibangun kembali ke Miami, di mana Noonan dan dirinya sendiri akan melakukan upaya keliling dunia dari barat ke timur.

Mereka meninggalkan Miami pada 1 Juni, dan setelah berhenti di Amerika Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara, mereka tiba di Lae, New Guniea, pada 29 Juni.

Tujuan berikutnya adalah pulau Howland, sebuah pulau kecil miliki AS yang panjangya hanya beberapa kilometer. Departemen Pedagangan AS memiliki stasiun pengamat cuaca dan landasan di pulau itu, dan stafnya sudah siap dengan bahan bakar serta persediaan untuk Earthart dan Noonan.

Beberapa kapal AS, termasuk penjaga pantai Itasca dikerahkan untuk membantu mereka dalam perjalanan yang sulit tersebut.

Saat Lockheed mendekati Pulau Howland, Earhart mengirim radio kepada Itasca dan mengatakan bahwa ia kekurangan bahan bakar. Namun, setelah beberapa jam berusaha, ia frustrasi dan komunikasi dua arah hanya terjalin sebentar sehingga Itasca tidak dapat menentukan lokasi Lockheed atau menawarkan informasi navigasi.

Earhart mengitari posisi Itasca tetapi tidak dapat melihat kapal yang mengeluarkan asap hitam yang mustinya dapat ia lihat.

Setelah mengirim pesan terakhir, mereka beranggapan bahwa Earthart mungkin mencoba mendaratkan Lockheed di atas air.

Jika pendaratannya di air sempurna, Earhart dan Noonan mungkin punya waktu untuk melarikan diri dari pesawat dengan kapal rakit penyelamat dan peralatan bertahan hidup sebelum tenggelam.

Pencarian intensif di sekitarnya oleh penjaga pantai dan Angakatan Laut AS tidak menemuka bukti fisik dari selebaran atau pesawat mereka hingga saat ini.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya