Pesawat Bering Air yang Hilang Kontak Berhasil Ditemukan, Tidak Ada Korban Selamat

Pesawat Bering Air itu hilang kontak pada Kamis, 6 Februari 2025.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Feb 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 22:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pesawat Bering Air. (dok. Pexels/Ahmed Muntasir)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesawat maskapai regional Bering Air yang menghilang di Alaska, Amerika Serikat (AS), Kamis, 6 Februari 2025, berhasil ditemukan. Nahas, sepuluh orang di dalamnya dinyatakan meninggal dunia, kata Penjaga Pantai AS, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (8/2/2025).

Pesawat komuter kecil itu ditemukan pada Jumat, 7 Februari 2025, sekitar 55 kilometer (km) di tenggara Nome, tujuan penerbangan tersebut, menurut USCG. Dua penyelam penyelamat mengidentifikasi tiga mayat di dalam pesawat dan tujuh lainnya "diyakini berada di dalam reruntuhan."

Tapi, mereka tidak dapat diakses saat ini, Letnan Komandan USCG Mike Salerno mengatakan pada CNN. Di antara korban meninggal, terdapat dua karyawan Alaska Native Tribal Health Consortium, Rhone Baumgartner dan Kameron Hartvigson, yang melakukan perjalanan ke Unalakleet untuk "memperbaiki sistem pemulihan panas yang sangat penting bagi instalasi air masyarakat," kata lembaga nirlaba tersebut pada Jumat.

"Rhone Baumgartner dan Kameron Hartvigson sangat mencintai pekerjaan mereka, sangat peduli terhadap masyarakat yang mereka layani, dan memberikan dampak panjang pada masyarakat pedesaan di seluruh negara bagian kami," kata Natasha Singh, presiden sementara dan CEO ANTHC, dalam sebuah pernyataan.

"Mereka adalah yang terbaik dalam apa yang mereka lakukan dan baru saja terbang ke Unalakleet untuk membantu mengatasi masalah pemanas dan mekanis di tengah musim dingin. Mereka memberi pengorbanan terbesar bagi masyarakat yang kami layani dalam pekerjaan yang kami lakukan."

Pesawat Cessna, yang dioperasikan Bering Air dan membawa sembilan penumpang dan seorang pilot, menghilang pada Kamis sore saat terbang dari Unalakleet ke Nome, menurut Alaska State Troopers. Berdasarkan kesaksian Penjaga Pantai, pesawat itu berada sekitar 19 km dari lepas pantai saat hilang.

 

Pencarian yang Rumit

Ilustrasi
Ilustrasi pesawat Bering Air. (dok. Pexels/Joël Super)... Selengkapnya

Pesawat itu "mengalami semacam kejadian yang menyebabkannya penurunan ketinggian dan kecepatan yang cepat" pada Kamis, sekitar pukul 15.18, waktu setempat, Letnan Komandan Penjaga Pantai Benjamin McIntyre-Coble mengatakan.

Sebuah foto yang dibagikan Penjaga Pantai menunjukkan pesawat itu hancur berkeping-keping di medan bersalju. "Pikiran kami bersama mereka yang terdampak insiden tragis ini," kata USCG di X.

Pencarian pesawat itu jadi rumit karena si burung besi yang hilang tidak mengomunikasikan posisinya melalui pemancar darurat, kata para pejabat. Para pencari telah menjelajahi tanah bersalju di daerah Nome dan laut berlapis es di lepas pantai, kata pihak berwenang.

Kondisi cuaca buruk menghambat pencarian melalui udara pada Kamis, dan penerbangan pencarian awal oleh kru C-130 dari Penjaga Pantai dan Angkatan Udara AS tidak menemukan apapun, kata Departemen Pemadam Kebakaran Relawan Nome, Jumat pagi.

Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengatakan, Administrasi Penerbangan Federal "menyediakan penyidik ​​dari Kantor Keselamatan Penerbangan untuk Pencegahan dan Kecelakaan," serta dukungan lokal dari inspektur keselamatan penerbangan FAA.

 

Rentetan Kecelakaan Pesawat di AS

Tarik Turis Asing Kaya, Jepang Bakal Sederhanakan Prosedur Imigrasi
Ilustrasi pesawat Bering Air. (dok. Chris Leipelt/Unsplash.com)... Selengkapnya

Saat jumpa pers sebelum pejabat mengatakan sebuah pesawat ditemukan, McIntyre-Coble mengatakan, ada "semacam barang menarik" yang diidentifikasi sebuah pesawat yang terlibat dalam upaya pencarian, dan Penjaga Pantai sedang menuju ke lokasinya.

Visibilitas lebih baik bagi para pencari pada Jumat pagi. Garda Nasional dan Penjaga Pantai menambahkan tim pencarian dengan helikopter, sementara C-130 Penjaga Pantai lainnya mendarat di Nome untuk membantu pencarian, kata pemadam kebakaran lokal.

Semua keluarga penumpang pada penerbangan yang hilang telah "diberitahu," kata pemadam kebakaran, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Belum ada nama yang dirilis. Semua penumpang di pesawat itu dewasa, kata Letnan Polisi Negara Bagian Alaska Ben Endres.

"Mohon doakan keluarga Anda saat ini," kata pemadam kebakaran.

Tragedi itu terjadi saat keselamatan udara AS sedang diawasi ketat. Kini, para penyelidik telah menyelidiki dua insiden mematikan dari minggu lalu: tabrakan di udara pada 29 Januari 2025 antara helikopter Black Hawk militer AS dan jet penumpang di dekat Washington, DC, yang menewaskan 67 orang; dan kecelakaan jet medis di Philadelphia pada 31 Januari 2025 yang menewaskan tujuh orang.

 

Insiden Lainnya

Ngeri, Lembaran Logam Mesin Pesawat Boeing Milik Southwest Airlines Terlepas di Udara
Ilustrasi mesin pesawat. (dok. Call Me Fred/Unsplash)... Selengkapnya

 

Sebelumnya, sebuah pesawat Japan Airlines dilaporkan menabrak pesawat Delta Airlines yang sedang diparkir saat meluncur di landasan pacu di Bandara Seattle-Tacoma, Washington, AS. Kejadian itu menyebabkan kerusakan pada kedua pesawat.

Beruntung, melansir News 18, Jumat, 7 Februari 2025, tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden tersebut. Video detik-detik kejadian mencekam itu beredar di media sosial dan jadi viral.

Kecelakaan terjadi pada Kamis pagi, 6 Februari 2025, pukul 10.17, waktu setempat, ketika sayap pesawat yang sedang meluncur bertabrakan dengan ekor pesawat Delta yang terparkir. Merujuk foto dan video insiden tersebut di media sosial, yang diunggah sejumlah pelancong, sayap kiri Japan Airlines tampak "memotong" separuh bagian ekor pesawat Delta Airlines.

"Jadi, kami sedang duduk di landasan pacu di SeaTac dan pesawat lain menabrak kami, memotong ekor kami dengan santai. Sangat menakutkan," tulis seorang penumpang di media sosial. Pihak bandara mengatakan bahwa insiden tersebut menyebabkan "dampak minimal" pada operasi di bandara.

Mengutip New York Times, Delta mengatakan bahwa pesawat Boeing 737 yang ditabrak itu membawa 142 penumpang. Pesawat dengan nomor penerbangan 1921 itu dijadwalkan terbang ke Puerto Vallarta, Meksiko, dan sedang dalam proses pencairan es ketika ditabrak.

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing
Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya