2 Juli 2021: Total 5.150 WNI Positif COVID-19 di Luar Negeri, Kasus Baru dari Kuwait

Per 2 Juli 2021, 5.150 WNI di luar negeri positif COVID-19, dan 4.297 orang dilaporkan sembuh.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jul 2021, 13:24 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan ada tambahan WNI terkonfimasi positif COVID-19 di Kuwait.

Kemlu RI juga melaporkan ada WNI yang sembuh dari COVID-19 di Bosnia dan Herzegovina.

Sementara itu, tidak ada kematian baru akibat COVID-19 pada WNI di luar negeri.

"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Kuwait, dan sembuh di Bosnia & Herzegovina," tulis laman @Kemlu_RI di Twitter pada Jumat (2/7/2021).

Dalam data pada Jumat (2/7/2021) per pukul 08.00 WIB itu, jumlah WNI yang terkonfirmasi positif COVID-19 di luar negeri sebanyak 5.150, 4.297 dinyatakan sembuh, 213 telah meninggal dunia dan 640 orang dalam perawatan.

280 WNI di Kuwait positif COVID-19, 255 telah pulih, 15 orang masih dirawat, dan 10 lainnya meninggal dunia.

Kemudian di Bosnia dan Herzegovina, 8 WNI positif COVID-19 dan semuanya sudah pulih.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Korea Selatan Laporkan Penambahan Kasus COVID-19 Tertinggi Sejak 7 Januari

Korea Selatan Semprot Disinfektan di Stasiun
Seorang petugas melakukan disinfeksi di platform stasiun kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan, Selasa (28/1/2020). Korea Selatan telah mengonfirmasi kasus virus corona ke-4 di negaranya pada Senin (27/1/2020), setelah sebelumnya hanya 3 orang yang terinfeksi. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Dikutip dari laman Channel News Asia, kasus harian Virus CoronaCOVID-19 di Korea Selatan mencapai 800 pada Kamis 1 Juli, tertinggi sejak 7 Januari karena infeksi di klaster baru dan penyebaran varian Delta.

Pemerintah negara itu telah melonggarkan langkah-langkah social distancinf mulai bulan ini, karena kasus harian COVID-19 telah mencapai sekitar 500 selama beberapa bulan terakhir dan upaya vaksinasi juga telah dipercepat.

Tetapi hanya beberapa hari sebelum pembatasan yang dilonggarkan mulai berlaku, infeksi COVID-19 melonjak hingga hampir 600 kasus dan kemudian hampir 800 pekan ini, terutama karena wabah baru di Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya.

Kelonjakan kasus infeksi itu pun mendorong otoritas di Korea Selatan untuk menunda pelonggaran selama sepekan.

"Lebih dari 80 persen kasus baru datang dari wilayah metropolitan Seoul selama tiga hari berturut-turut di belakang klaster infeksi dari restoran dan lembaga pendidikan swasta," kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, Jeon Hae-cheol kepada intra-agensi COVID-19 di negara itu.

"Kami sangat khawatir virus akan menyebar lebih jauh karena ada tanda-tanda jelas peningkatan aktivitas di luar di antara warga, dan peningkatan jumlah kasus varian Delta yang sangat menular," jelasnya.

Kemlu RI mencatat ada 324 WNI yang positif COVID-19 di Korea Selatan, 322 orang telah sembuh, sementara 2 pasien lainnya masih dalam perawatan.

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delta

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya