Vaksin Mampu Tekan Angka Kematian, Meski COVID-19 Sedang Melonjak di AS

Gedung Putih terus menggenjot program vaksinasi demi mencegah COVID-19 varian Delta.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Jul 2021, 12:05 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 12:05 WIB
FOTO: New York Peringati 30 Ribu Kematian Akibat COVID-19
Gambar korban diproyeksikan pada Jembatan Brooklyn saat Hari Peringatan COVID-19 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 14 Maret 2021. Acara diisi penyair muda, pertunjukan Hezekiah Walker, pendeta dari Gereja Tabernakel Love Fellowship serta Paduan Suara The Love Fellowship. (Kena Betancur/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Kasus COVID-19 di semua wilayah Amerika Serikat (AS) kembali melonjak akibat varian Delta. Pada sepekan terakhir, rata-rata kasus harian di AS mencapai 43.700 tiap harinya.

Namun, Gedung Putih berkata vaksin COVID-19 bisa mengurangi bahaya dari COVID-19. Pemerintah Presiden Joe Biden kini sedang menggenjot program vaksinasi yang sedang menurun.

Dilaporkan CNBC, Minggu (25/7/2021), kasus harian di AS sempat terendah pada 15 bulan terakhir, namun mulai naik lagi karena berkurangnya orang yang divaksin ditambah dengan munculnya varian delta yang lebh menular.

Negara bagian tertinggi yang mencatat kenaikan kasus adalah Louisiana, Arkansas, Missouri, Florida, dan Nevada. Tingkat vaksinasi di empat negara bagian itu berada di bawah level nasional.

Vaksinasi di AS sempat menyentuh 3 juta orang per hari ketika April lalu, namun kini turun menjadi 530 ribu sehari, berdasarkan data CDC.

Meski demikian, tingkat kematian tidak meningkat. Pakar kesehatan Dr. Peter Chin-Hong dari UC San Fransisco menilai ini berkat vaksinasi.

"Angka kematian tidak meningkat karena kita telah melakukan tugas luar biasa dengan memvaksinasi penuh populasi yang paling mungkin meninggal akibat COVID-19, terutama usia 65 ke atas, dan residen dari nursing dan assisted home," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Varian Delta Serang Warga yang Belum Divaksin

Jutaan Warga AS Bepergian untuk Thanksgiving
Seorang perempuan dengan jas hujan sekali pakai menaiki eskalator di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, 23 November 2020. Menjelang Thanksgiving, Pusat Pengendalian Penyakit mengimbau agar orang Amerika tak bepergian di tengah lonjakan Covid-19 di AS. (AP Photo/Jae C. Hong

Surgeon General AS, Vivek Murthy, menjelaskan bahwa 97 persen kasus di rumah sakit terjadi kepada warga yang tidak divaksin COVID-19. Hal serupa terjadi pada 99,5 persen kematian karena pasien belum divaksinasi.

Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky juga menyorot bagaimana pandemi COVID-19 menyerang warga yang belum divaksin.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya menargetkan agar 70 persen warga AS sudah divaksin bagi yang berusia 18 tahun ke atas. Target itu meleset. Saat ini baru 68,6 persen yang mendapatkan vaksin.

Varian Delta disebut sangatlah menular. Warga yang terkena varian ini dapat membawa 1.000 kali lebih banyak virus di lubang penrapasan mereka ketimbang varian Alpha (yang ditemukan di Wuhan).

Infografis COVID-19:

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya