Ada Simbol Swastika di Lift Kantor Deplu AS, Menlu Antony Blinken Geram

Blinken mengatakan bahwa coretan simbol swastika itu telah dihapus dan penyelidikan sedang berlangsung.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Jul 2021, 12:56 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 12:56 WIB
Lambang Nazi yang diadopsi dari lambang swastika
Lambang Nazi yang diadopsi dari lambang swastika. (Public Domain)

Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengirim memo kepada karyawan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Selasa (27/7) dan mengatakan bahwa ada coretan simbol swastika ditemukan di lift kantor tersebut.

Dikutip dari laman New York Times, Kamis (29/7/2021), Antony Blinken mengatakan bahwa grafiti telah dihapus dan penyelidikan sedang berlangsung.

Blinken mengatakan, departemen tidak menoleransi simbol kebencian dan menegaskan kembali sikap pemerintah terhadap anti-Semitisme.

"Anti-Semitisme bukanlah peninggalan masa lalu. Itu tidak memiliki tempat di Amerika Serikat, di Departemen Luar Negeri atau di tempat lain," kata Antony Blinken.

"Kepada rekan-rekan Yahudi kami, ketahuilah betapa bersyukurnya kami atas layanan Anda dan betapa bangganya kami menjadi rekan Anda."

Insiden ini datang bersamaan dengan hari kesaksian di pengadilan terkait kerusuhan Capitol Hill pada 6 Januari 2021, ketika massa yang marah meneriakkan pesan rasis dan menyerbu kursi pemerintahan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Reaksi Dubes Israel

Ilustrasi DK PBB
Ilustrasi (iStock)

Dalam sebuah pernyataan, duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyebut swastika sebagai "insiden serius vandalisme anti-Semit, yang sekali lagi menunjukkan bahwa anti-Semitisme tidak membedakan antara orang Yahudi di Israel dan orang Yahudi di Amerika, dan tidak merugikan hanya Israel tetapi seluruh dunia."

"Kita harus berjuang bersama dengan tegas melawan anti-Semitisme dalam bentuk apa pun," kata pernyataan itu.

"Dan mengadili siapa pun yang bertindak karena kebencian terhadap orang-orang Yahudi."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya