Liputan6.com, Yerussalem - Sebuah survei awal di Israel mengungkapkan bahwa kebanyakan orang yang menerima dosis ketiga vaksin COVID-19 Pfizer merasakan efek samping yang serupa atau lebih sedikit daripada yang mereka rasakan setelah menerima suntikan kedua.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (9/8/2021)Â Israel mulai menawarkan suntikan booster vaksin COVID-19 sekitar 10 hari yang lalu kepada warga berusia di atas usia 60.
Baca Juga
Israel Umumkan Wajib Militer 7.000 Orang Yahudi Ultra-Ortodoks, Akan Ikut Perang di Gaza dan Lebanon?
Hamas Kasih Syarat Ke Donald Trump untuk Gencatan Senjata Gaza, Perang Israel Vs Hamas Bakal Berakhir?
Kisah Malang Mazyouna di Gaza, Wajahnya Hancur oleh Roket Israel dan Dilarang Mendapat Perawatan
Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk memperlambat penyebaran Virus Corona varian Delta yang sangat menular.
Advertisement
Hal itu juga secara efektif menjadikan Israel sebagai negara yang memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 sebelum disetujui oleh Food and Drug Administration AS.
Penyedia layanan kesehatan terbesar Israel, Clalit, mengatakan pada Minggu (8/9) bahwa mereka telah memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech kepada lebih dari 240.000 orang.
Sekitar 4.500 orang, yang semuanya menerima suntikan booster dari 30 Juli hingga 1 Agustus, menjawab pertanyaan dan diikutsertakan dalam survei.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Efek Samping yang Dirasakan
88 persen peserta dalam survei mengungkapkan bahwa saat hari-hari setelah menerima suntikan ketiga, mereka merasa "mirip atau lebih baik" dengan apa yang mereka rasakan setelah suntikan kedua.
Kemudian, 30Â persen penerima suntikan booster melaporkan beberapa efek samping, yang paling umum adalah rasa sakit di titik suntikan.
Sekitar 0,4 persen mengatakan mereka menderita kesulitan bernapas, dan 1 persen mengatakan mereka mencari perawatan medis karena satu atau lebih gejala efek samping.
Kepala inovasi Clalit, Ran Balicer menjelaskan, meskipun hasil survey merupakan hasil "awal dan dilaporkan sendiri", mereka memungkinkan perbandingan efek samping dengan dosis kedua, dan "ternyata dalam banyak kasus mereka serupa atau kurang dalam penguat".
"Meskipun kami belum memiliki penelitian jangka panjang tentang kemanjuran dan keamanan dosis ketiga, untuk manajemen risiko pribadi setiap orang berusia 60 tahun ke atas, temuan ini terus menunjukkan manfaat vaksinasi sekarang, bersama dengan perilaku hati-hati, antara orang dewasa dan menghindari berkumpul di ruang tertutup," kata Balicer.
Advertisement