Gajah hingga Vaquita, Lima Spesies Hewan Terancam Punah Akibat Ulah Manusia

Spesies hewan ini semakin terus berkurang habitatnya karena ulah manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2021, 19:40 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi Singa.
Ilustrasi Singa. Photo by: Robertgreene674 on Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kita berada di planet yang penuh dengan keanekaragaman hayati. Kita telah melihat bagaimana keinginan manusia untuk mendominasi, memanipulasi dan mengendalikan alam dan telah menyebabkan banyak kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Ulah manusia inilah yang mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan menuju ke kepunahan dalam beberapa dekade terakhir.

Dalam rangka World Wildlife Day pada Maret lalu, sejumlah binatang terpantau terancam punah. 

Berikut lima spesies hewan yang terancam punah karena manusia, seperti dikutip dari News 18, Senin (9/8/2021).


1. Gajah

Ilustrasi gajah
Ilustrasi gajah (AFP)

Salah satu makhluk terestrial paling agung di zaman ini, gajah telah diklasifikasikan sebagai terancam punah.

Berdasarkan laporan dari Wolrd Wide Fund for Nature (WWF), hanya ada sekitar 40.000 hingga 50.000 dari mereka yang hidup di alam liar.

Jumlah mereka terutama menurun karena aktivitas manusia seperti perdagangan hewan, perburuan gading, perburuan trofi, dan hilangnya habitat.

Pengakhiran perdagangan gading dan perburuan trofi, terutama di negara-negara Afrika, sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup Gajah Afrika dan Asia.


2. Singa

Ilustrasi mimpi, singa
Ilustrasi mimpi, singa. (Photo by Mika Brandt on Unsplash)

Populasi singa liar Afrika telah turun menjadi hanya 20.000 saja. Hilangnya habitat yang disebut sebagai kucing besar ini karena adanya perburuan, konflik manusia-hewan, dan perburuan kalengan.

Orang dibayar untuk menembak hewan yang dibesarkan di penangkaran, yang menyebabkan populasi mereka menurun dengan cepat.

Singa Asia hanya ditemukan di India dan mereka telah diklasifikasikan sebagai terancam punah. 

Meskipun ada laporan tentang peningkatan jumlah mereka dalam beberapa tahun terakhir di India, keragaman genetik mereka telah menurun drastis, yang mengancam kepunahan singa.


3. Badak

Badak Putih
Foto selebaran pada 9 Juni 2021 menunjukkan Emma, badak putih betina berusia lima tahun, di Kebun Binatang Tobu sehari setelah tiba dari Taiwan untuk berkembang biak. Emma tinggal di kebun binatang sebagai bagian dari upaya meningkatkan jumlah badak putih penangkaran di Asia. (HO/AFP/TOBU ZOO)

Jumlah badak telah turun dari 500.000 menjadi hanya 27.000 dalam beberapa waktu terakhir. 

Alasan utama badak ini terancam punah adalah karena perburuan dan hilangnya habitat. Perburuan badak terjadi karena tanduknya digunakan dalam pengobatan tradisional China, dan juga dipandang sebagai simbol kekayaan dan status. 

Perburuan rekreasi juga menempatkan spesies ini dalam bahaya. Sub spesies yang terancam punah adalah badak sumatera, jawa, dan hitam. Badak hitam barat telah punah.


4. Gorila

Dua Gorila Terjangkit COVID-19 di Kebun Binatang San Diego
Aktivitas gorila di Taman Safari Kebun Binatang San Diego, California, Amerika Serikat (10/1/2021). Dua ekor gorila yang dilaporkan positif terinfeksi Covid-19 diyakini sebagai kasus pertama penularan virus terhadap kera yang diketahui. (Ken Bohn/San Diego Zoo Safari Park via AP)

Hanya ditemukan di wilayah Sub-Sahara Afrika, dua spesies kera besar ini, gorila timur dan barat, keduanya terdaftar sebagai terancam punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). 

Perburuan dan perusakan habitat alami adalah alasan utama mengapa populasi gorila gunung menurun. 

Upaya untuk melestarikan spesies, telah membuahkan hasil karena survei tahin 2018 menemukan bahwa jumlah mereka terus meningkat.


5. Vaquita

Lumba-lumba jenis marina vaquita. (AP)
Lumba-lumba jenis marina vaquita. (AP)

Mamalia air mirip lumba-lumba ini, ditemukan pada tahun 1958, adalah spesies lumba-lumba yang telah menjadi sangat terancam punah. 

Jumlah mereka yang menurun dengan cepat adalah karena mereka tertangkap dalam jaring insang selama praktik penangkapan ikan ilegal di Teluk Meksiko. 

Hanya sekitar 10 individu yang diketahui bertahan hidup. Upaya untuk melestarikan mereka di penangkaran telah gagal.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya