Fenomena Mimpi Menjadi Nyata, Ini Penjelasannya Secara Ilmiah

Mimpi jadi nyata ternyata terdokumentasi dalam sains dengan nama Precognitive Dreams/Mimpi Prekognitif. Berikut penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 21:00 WIB
mimpi lagi 2
Ilustrasi di dalam mimpi (Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi menjadi kenyataan mungkin terdengar sangat magis. Namun, fenomena ini sebenarnya terdokumentasi dan sangat menarik dalam bidang ilmiah. Fenomena tersebut dinamai Precognitive Dream atau mimpi prekognitif.

Mimpi prekognitif tampaknya mengandung informasi tentang masa depan. Beberapa orang mungkin menyebutnya mimpi kenabian. Apapun nama yang dikenal, mimpi prekognitif adalah kejadian menarik yang memiliki dasar secara ilmiah.

Mimpi prekognitif adalah jenis mimpi yang terjadi dalam kehidupan nyata, beberapa saat setelah mimpi yang dialami. Kata lain untuk fenomena ini mungkin mimpi psikis.

Dilansir Dubslab.com, Senin (4/10/2021), sebenarnya mimpi prekognitif telah ada pada zaman sebelum masehi. Salah satu karya sastra tertua pernah membahas tentang mimpi prekognitif dalam sepotong puisi dari 2150 SM. Ia menyebutkan firasat sebanyak dua kali.

Beberapa saat kemudian, pada 350 SM, filsuf Yunani terkenal Aristoteles menerbitkan sebuah makalah yang menarik, berjudul On Prophesying by Dreams. Aristoteles melakukan pendekatan dengan lebih mempertanyakan dan pada akhirnya menyimpulkan bahwa mimpi ini bisa jadi hanya kebetulan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perbedaan antara Mimpi Prekognitif dan Mimpi Intuitif

Ilustrasi mendapatkan mimpi
Ilustrasi mendapatkan mimpi (Photo by Kalegin Michail on Unsplash)

Mimpi prekognitif bisa menjadi hal yang sulit untuk ditangani. Sangat mungkin bahwa Anda sendiri telah mengalaminya, tetapi tidak sadar akan hal itu.

Namun, dalam beberapa kasus, ada juga penjelasan yang lebih rasional dari fenomena ini, yaitu mimpi intuitif.

Misalnya, sebut saja Anna. Dia bermimpi bahwa dia didiagnosis menderita suatu penyakit. Lalu, dua bulan setelahnya dia mendapatkan diagnosis kanker.

Orang-orang mungkin berpikir bahwa ini adalah mimpi prekognitif, tetapi mungkin saja menjelang mimpi itu dialami oleh Anna, dia sempat merasa lelah, sesak napas, atau gejala-gejala lainnya terkait penyakit tersebut. Ditambah oleh fakta bahwa Ibunya meninggal karena kanker empat tahun lalu.

Dalam kasus ini, ada banyak ketidaksadaran yang mengarah ke mimpi ini. Intuisi Anna sendirilah yang memunculkan mimpi tersebut, bukan firasat psikis.

Sementara itu, mimpi prekognitif sejatinya tidak memiliki latar belakang peristiwa atau pengalaman yang berkontribusi terhadap mimpi secara langsung. Mimpi ini datang secara acak dan tidak terduga.

Beberapa Kisah Mimpi Prekognitif yang Terkenal

Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 (Wikimedia Commons).

Beberapa di bawah ini adalah cerita mimpi prekognitif yang sangat terkenal.

1. Abraham Lincoln

Pada 1860-an, seorang bernama Abe terbangun dari mimpi yang menakutkan. Dia bermimpi mimpi bahwa dia sedang berjalan menyusuri Gedung Putih dan melihat ada peti mati yang sedang dikawal.

Lalu, ia bertanya kepada pengawal siapa yang meninggal dan pengawal tersebut menjawab, "Presiden kita dibunuh oleh seorang pembunuh". Hanya beberapa hari kemudian, mimpi itu menjadi kenyataan. Presiden Abraham Lincoln ditembak dan meninggal.

Para peneliti memperkirakan bahwa ini bukan mimpi prekognitif yang nyata, mungkin saja mimpi intuitif. Lincoln diketahui telah selamat dari upaya pembunuhan pada tahun sebelumnya, jadi dia mungkin memiliki ketakutan tentang hal itu dan terwujud dalam mimpinya. Bagaimana menurut Anda?

2. Titanic

Mimpi ini melibatkan dua orang yang adalah penumpang Titanic, Isaac Fruenthal dan Eugene Daly. Fruenthal bermimpi sebelum naik ke kapal bahwa kapal yang dia tumpangi menabrak sesuatu dan tenggelam. Setelah naik pun, mimpinya sama. Fruenthal selamat dari tenggelam dan kisah mimpinya telah menjadi contoh terkenal dari mimpi prekognitif.

Daly memiliki pengalaman yang sedikit berbeda. Dia naik Titanic di Queenstown, dan segera mengatakan kepada seorang teman bahwa dia memimpikan kapal itu tenggelam. Setiap malam saat berada di kapal, dia mengalami mimpi menakutkan yang sama. Pada hari kapal itu tenggelam, Daly memberi tahu temannya bahwa mereka akan tenggelam malam itu juga.

3. Mark Twain

Penulis Amerika Mark Twain bermimpi tentang tubuh saudara laki-lakinya yang terbaring di peti mati logam di rumah saudara perempuannya. Beberapa minggu setelah mimpi itu dialaminya, saudaranya terbunuh.

Saat itu, umumnya orang dimakamkan dengan peti mati kayu. Namun, seorang teman telah membayar biaya kematian Twain agar lebih bergaya, yaitu menggunakan peti mati perak. Pemandangan itu persis seperti yang ia lihat dalam mimpinya.

4. Nyonya Julius Caesar

Kisah mimpi prekognitif lainnya datang dari istri seorang diktator Romawi terkenal. Istri Julius Caesar, Calipurnia, diganggu oleh mimpi-mimpi mengerikan pada malam sebelum suaminya meninggal.

Dia memohon Caesar untuk tidak pergi ketika dia bangun, tetapi sayangnya, dia tidak mendengarkan. Akhirnya ia meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi.

 

Penulis: Anastasia Merlinda

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya