Austria Bakal Lockdown Warganya yang Belum Divaksinasi Usai Kelonjakan Kasus COVID-19

Meningkatnya kasus COVID-19 di Austria membuat pemerintah setempat harus melakukan lockdown terhadap warga yang belum divaksin.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Nov 2021, 06:31 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 06:31 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Austria Lockdown Tiga Pekan
Pemandangan jalan saat peningkatan langkah-langkah karantina wilayah (lockdown) guna membatasi penyebaran COVID-19 di Wina, Austria, 17 November 2020. Austria memerintahkan lockdown secara nasional mulai 17 November hingga 6 Desember. (Xinhua/Georges Schneider)

Liputan6.com, Wina - Austria menempatkan sekitar 2 juta orang yang belum divaksinasi dalam lockdown mulai hari Senin di tengah rekor tingkat infeksi dan meningkatnya tekanan pada rumah sakit.

"Kami tidak mengambil langkah ini dengan enteng tetapi ini perlu," kata Kanselir Alexander Schallenberg.

Orang yang tidak divaksinasi COVID-19 hanya dapat meninggalkan rumah untuk beberapa alasan, seperti bekerja atau membeli makanan.

Sekitar 65% dari populasi Austria sudah divaksinasi lengkap, namun merupakan salah satu tingkat terendah di Eropa barat.

Sementara tingkat infeksi tujuh hari lebih dari 800 kasus per 100.000 orang, salah satu yang tertinggi di Eropa.

Secara keseluruhan, Eropa kembali menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak pandemi dan beberapa negara memberlakukan pembatasan dan peringatan akan meningkatnya kasus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wajib Vaksin

Geliat Warga Austria Usai Pelonggaran Lockdown
Orang-orang berbelanja di Kaerntner Street, Wina, saat Austria melonggarkan lockdown pada Senin (8/2/2021). Austria mulai melonggarkan lockdown covid-19 ketiga mereka mulai 8 Februari dengan mengizinkan sekolah, museum dan toko dibuka kembali. (HELMUT FOHRINGER /APA/AFP)

Warga yang tidak divaksinasi sudah dilarang mengunjungi restoran, penata rambut, dan bioskop, tetapi sekarang akan diminta untuk tinggal di rumah.

"Pada kenyataannya kami telah memberi tahu sepertiga populasi: Anda tidak akan meninggalkan apartemen Anda lagi selain karena alasan tertentu," kata Schallenberg.

"Itu adalah pengurangan besar-besaran dalam kontak antara yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi."

Pemerintah mengatakan polisi akan melakukan pemeriksaan di tempat umum untuk menentukan status vaksinasi mereka.

Langkah-langkah baru - yang tidak berlaku untuk anak di bawah 12 tahun atau mereka yang baru saja pulih dari Covid - awalnya akan berlangsung selama 10 hari, kata Menteri Kesehatan Wolfgang Mückstein.

 

Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak?

Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak?
Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak? (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya