Kedubes Inggris Luncurkan Program CodeHer, Pelatihan Coding Bagi Perempuan Muda Indonesia

Lewat program ini, 200 orang perempuan Indonesia yang memiliki umur mulai dari 15 sampai 21 tahun akan diberi pelatihan soal dunia teknologi digital.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jan 2022, 16:04 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 16:04 WIB
Ilustrasi coding, pemrograman, programmer, programming. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi coding, pemrograman, programmer, programming. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dalam mendukung keterlibatan perempuan muda dalam bidang teknologi digital, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bersama Indonesia Tech Hub meluncurkan program CodeHer. Lewat program ini, 200 orang perempuan Indonesia yang memiliki umur mulai dari 15 sampai 21 tahun akan diberi pelatihan soal dunia teknologi digital.

Membuka acara tersebut, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn menyampaikan bahwa kemiskinan bisa diberantas dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

"Dengan mendidik anak perempuan bukan hanya sebuah tindakan yang benar. Namun ada manfaat tak terhitung, dimana akan tercipta kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan kesejahteraan," ujar Rob Fenn saat membuka program CodeHer, Selasa (18/1/2022).

"Kesetaraan gender merupakan kepentingan kita semua. Bagi Inggris pendidian anak perempuan adalah prioritas. Pasalnya, dunia teknologi digital akan mengubah dunia," tambahnya.

Menurut Fenn, ini adalah langkah besar bagi Indonesia yang mau ambil langkah dan potensi besar dengan memberikan kesempatan bagi perempuan ambil bagian dalam teknologi digita.

"Perubahan sangat cepat termasuk di Indonesia. Teknologi Digital kini ada di semua sektor, mulai dari pemerintah, bisnis dan pendidikan. Mulai dari cara kita berkomunikasi dengan komunitas dan mengakses layanan pemerintah."

"Melalui progaram ini, perempuan bisa memperoleh keterampilan dalam coding, bisa mmanafaatkan peluang dari bidang teknologi. Dan saya harap 200 wanita Indonesia yang menerima pelatihan ini mampu bersaing."

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Sekjen

Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ir Suharti yang menyatakan bahwa Indonesia masih punya banyak PR soal kesetaraan gender.

"Kita butuh kolaborasi untuk mengubah hal ini, dan mempersempit gap antara perempuan di dunia pekerjaan."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akankah Perempuan Menemukan Hambatan?

Coding
Ilustrasi coding

Sebuah survei dari Lembaga UKM Indonesia menyebutkan bahwa perempuan lebih mudah beradaptasi dengan teknologi digital dibandingkan laki-laki, demikian dikutip dari laman Antara.

Namun, ada banyak tantangan yang lazimnya dihadapi oleh perempuan dalam bidang ini. Misalnya hambatan mental (meliputi penguasaan teknik dan keterampilan).

Hambatan lain yang kerap ditemui yaitu kulturan, berupa rendahnya kemampuan literasi dasar teknologi digital. Lalu, mampukah perempuan keluar dari hambatan ini?

Okki Nikijuluw UK-Indonesia Tech-Hub Director, British Embassy Jakarta mengatakan, mengakui bahwa ada hambatan demikian.

Namun ia meyakini bahwa program CodeHer akan membantu peserta mulai dari fondasi awal.

"Bukan hanya fungsi teknis, namun fungsi teknis, mengapa coding ini perlu untuk diketahui juga akan diajarkan, terutama penerapan skill yang sudah dipelajari," ujar Okki.

Program ini akan dibuka bagi remaja putri berusia 15 - 21 tahun untuk mendaftar mengikuti rangkaian pelatihan dan boot camp yang akan dilaksanakan mulai Januari 2022 – Februari 2022. Pelatihan akan dilaksanakan secara virtual dengan dukungan fasilitator lokal, Binar Academy and Generation Girls, di kabupaten binaan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya