Liputan6.com, Jakarta - Program filantropi Islam UNHCR pada tahun 2021 tercatat turut berkontribusi dan berdampak pada kehidupan lebih dari 1,2 juta penerima manfaat di 14 negara, melalui distribusi zakat dan sedekah.
Penasihat Senior dan Perwakilan UNHCR untuk Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk Khaled Khalifa mengatakan 2021 adalah tahun yang penuh tantangan dalam mengatasi dampak COVID-19. Kendati demikian di baliknya ada dukungan dari masyarakat dunia untuk saling membantu melalui zakat.
"Di luar dari kenyataan ini, sungguh menginspirasi melihat kemurahan hati dan dukungan lebih dari 40 mitra filantropi Islam di seluruh dunia," kata Khalid dalam acara peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (23/3/2022), bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Advertisement
"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada mitra kami, baik lembaga berbasis agama maupun keuangan, yang kedermawanannya memungkinkan kami untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal. Dukungan yang berkelanjutan sangat penting dalam membantu UNHCR memenuhi mandatnya," tuturnya.
"Sumbangan zakat dan sumbangan sedekah adalah penegasan dari kepercayaan yang telah diberikan kepada UNHCR untuk membantu mereka yang membutuhkan," imbuh Khaled Khalifa.
Pada kesempatan itu, Khalid turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mitra utama UNHCR di Asia; 10 lembaga Islam milik publik atau swasta yang telah bergerak maju untuk mendedikasikan zakat dan sedekah bagi para pengungsi di Indonesia, Malaysia, Afghanistan, Yordania, dan Suriah.
"Saya berterima kasih secara khusus kepada Baznas dan Rumah Zakat di Indonesia,"Â ucapnya seraya menambahkan ucapan terima kasih kepada Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) Malaysia dan Yayasan Rahmatan Lil Alamin Singapura.
Data Dana Zakat dan Sedekah 2021
Menurut Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2022, diketahui pada tahun 2021, dana zakat pengungsi UNHCR yang diterima dari para mitra global mencapai total lebih dari US$23,6 juta dalam bentuk sumbangan zakat dan lebih dari U$11,7 juta dalam bentuk sumbangan sedekah, termasuk lebih dari US$270 ribu sebagai sedekah jariyah. Lebih dari 66% dari keseluruhan sumbangan adalah zakat, sedangkan sisanya adalah sedekah.
Selama setahun terakhir, UNHCR menyalurkan zakat dalam bentuk bantuan tunai kepada para pengungsi Rohingya di Indonesia dan Malaysia, pengungsi Suriah di Yordania, Lebanon, Irak, dan Mesir, serta pengungsi Mali di Mauritania, termasuk juga para pengungsi di Irak dan Yaman.
Distribusi zakat non-tunai juga mencakup perlengkapan tempat tinggal untuk para pengungsi Rohingya di Bangladesh, barang-barang bantuan kebutuhan primer untuk IDPs di Afghanistan dan Nigeria, sumber mata pencaharian (barang-barang penting seperti mesin jahit, ternak, dan sebagainya) untuk pengungsi Afghanistan di Pakistan, dan makanan untuk pengungsi Rohingya di India.
"Kini saatnya kita bersatu karena kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk mendukung mereka yang terkena dampak krisis pengungsian global. KNEKS berkomitmen untuk mendukung upaya UNHCR membantu jutaan pengungsi yang rentan di seluruh dunia, yang sejalan dengan visi keuangan sosial Islam Indonesia," tutur Ventje Rahardjo, Direktur Eksekutif, KNEKS.
Jumlah Pengungsi Terus Naik
Jumlah orang yang terpaksa mengungsi terus meningkat. Pada pertengahan tahun 2021, diketahui terdapat sekitar 84 juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sebanyak 26,6 juta di antaranya merupakan pengungsi.
Skala krisis pengungsian global yang belum pernah terjadi sebelumnya menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan dan solusi berkelanjutan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekilas Program Filantropi Islam UNHCR
Guna mengeksplorasi dampak keuangan sosial Islam pada kehidupan pengungsi dan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya, UNHCR (Badan PBB untuk urusan Pengungsi) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berkolaborasi dalam sebuah live event virtual yang digelar pada 23 Maret 2022.
Acara tersebut untuk merilis Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR, menggandeng sejumlah pembicara terkemuka dari UNHCR, akademisi, lembaga pemerintah, industri keuangan syariah dan sektor swasta.
Laporan ini menyoroti manfaat dari zakat dan sedekah yang diterima rekanan UNHCR selama tahun 2021 untuk pengungsi yang rentan dan orang-orang telantar di Asia dan di seluruh dunia.Â
Program Filantropi Islam UNHCR diluncurkan pada tahun 2019, sebagai distributor zakat dan sedekah yang tepercaya, patuh, dan efektif untuk mengubah kehidupan para pengungsi internal dan pengungsi paling rentan, melalui kemitraan dan kolaborasi dengan lembaga zakat, yayasan, dan entitas sektor swasta dan publik lainnya.
Program Filantropi Islam UNHCR didukung oleh 13 fatwa dan tunduk pada tata kelola yang ketat, memastikan transparansi tertinggi di setiap langkah program — mulai dari donasi hingga penyampaian bantuan. Sejak pertama diluncurkan tahun 2019, program ini telah membantu lebih dari 4,5 juta penerima manfaat yakni orang-orang rentan di seluruh dunia.
Advertisement