Liputan6.com, Yellowstone - Banjir bandang melanda Taman Nasional Yellowstone, di wilayah barat laut AS. Hujan deras, ditambah salju yang meleleh dengan cepat yang memicunya.
Orang-orang di beberapa bagian Taman Nasional Yellowstone pun terpaksa harus dievakuasi akibat banjir bandang.
Mengutip VOA Indonesia, Rabu (14/6/2022), listrik padam dan para petugas Yellowstone terpaksa menutup semua pintu masuk tanpa batas waktu, pada saat wisata musim panas dimulai.
Advertisement
Pada Senin 13 Juni malam, para turis hanya menonton sewaktu arus air yang deras melongsorkan tepian sungai, menyebabkan sebuah rumah jatuh masuk Sungai Yellowstone dan hanyut hampir dalam keadaan utuh.
Di dalam Taman Nasional Yellowstone, para petugas mengatakan mereka sedang menilai kerusakan akibat badai, yang menghanyutkan jembatan, menyebabkan tanah longsor dan membuat kota-kota kecil terisolasi, memaksa berlangsungnya evakuasi dengan perahu dan helikopter.
Tidak jelas berapa banyak pengunjung yang terdampar atau terpaksa meninggalkan taman itu serta berapa banyak warga di luar taman yang telah diselamatkan dan dievakuasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sedikitnya 59 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afrika Selatan
Sebelumnya banjir bandang melanda Afrika. Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor setelah hujan badai melanda kota pelabuhan Durban di Afrika Selatan dan daerah sekitarnya di provinsi KwaZulu-Natal telah meningkat menjadi 59, kata pihak berwenang, Selasa (12 April).
Ahli meteorologi negara itu memperkirakan lebih banyak hujan besar akan turun pada Selasa malam tetapi memperkirakan "sistem curah hujan" akan berkurang secara perlahan pada hari Rabu.
"Banyak orang kehilangan nyawa mereka dengan Ethekwini (metro Durban) saja melaporkan 45," sementara di distrik iLembe "lebih dari 14 ... telah kehilangan nyawa secara tragis," kata pemerintah provinsi dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (12/4/2022), dikatakan bencana itu "menimbulkan malapetaka yang tak terhitung dan menimbulkan kerusakan besar pada kehidupan dan infrastruktur" yang mempengaruhi semua ras dan kelas dari daerah pedesaan, dan kota-kota hingga perkebunan mewah.
"Ini adalah korban yang tragis dari kekuatan alam dan situasi ini membutuhkan tanggapan yang efektif dari pemerintah," kata Presiden Cyril Ramaphosa yang akan mengunjungi Durban pada hari Rabu.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menyatakan "belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai setelah banjir besar" melalui Twitter.
Hujan deras berhari-hari membanjiri beberapa daerah, menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur di seluruh kota tenggara, sementara tanah longsor memaksa layanan kereta api dihentikan.
Ditambah lagi, hujan telah membanjiri jalan raya besar di sejumlah wilayah kota.
Advertisement
Akibat Hujan Deras di Brasil, 28 Orang Dilaporkan Tewas
Sedikitnya 28 orang tewas pada Sabtu (28/5) di Brazil akibat hujan lebat yang selama beberapa hari mengguyur kawasan metropolitan Recife, Ibu Kota negara bagian Pernambuco, kata pihak berwenang.
"Dalam 24 jam belakangan, terdapat 28 kematian," kata Pertahanan Sipil dalam pernyataan.Peristiwa yang paling dramatis terjadi pada pagi hari ketika 19 orang tewas dalam tanah longsor hebat di permukiman Jardim Monteverde, di perbatasan antara Recife dan kotamadya Jaboatao dos Guararapes.
Dilansir dari laman VOA Indonesia, Senin (30/5/2022), enam lainnya tewas dalam tanah longsor lain di kotamadya Camaragibe. Dua tewas di Recife dan lainnya di Jaboatao dos Guararapes.
Jumlah korban tewas di negara bagian itu sejak hujan mengguyur Selasa malam (24/5), kini menjadi 33 orang.
"Lima kematian lain terjadi dalam badai hari Selasa (24/5)," kata pernyataan itu, tanpa merincikannya.
Menurut media setempat, tiga tewas akibat tanah longsor di Olinda, dan orang keempat tewas setelah jatuh ke dalam sebuah kanal, juga di Olinda.
Hujan lebat telah memaksa hampir 1.000 orang untuk lari dari rumah mereka karena banjir dan tanah longsor.
Banjir Bandang Lain
Tanah longsor dan banjir sebelumnya terjadi disebabkan oleh hujan lebat pada Selasa (15/2) di kota Petropolis Brasil, negara bagian Rio de Janeiro.
Menurut otoritas pertahanan sipil Rio de Janeiro, setidaknya 400 petugas pemadam kebakaran bekerja dengan personel Angkatan Darat untuk mencari korban selamat.
Pihak pemadam kebaran melaporkan bahwa sebagian besar Petropolis hancur oleh erosi dan banjir.
Hujan lebat sejak Selasa di kota pegunungan, yang terletak sekitar 68 km sebelah utara kota Rio de Janeiro, memicu lebih dari 50 wilayah tanah longsor.
Lebih dari 500 keluarga dievakuasi, sementara jaringan listrik dan pasokan air minum masih terpengaruh oleh bencana ini.
Korban tewas akibat banjir dan longsor di Petropolis Brasil, negara bagian Rio de Janeiro dilaporkan mencapai 105 jiwa.
Advertisement