Kepala IAEA: Perlu Zona Demiliterisasi di sekitar PLTN Zaporizhzhia

Kepala badan pengawas nuklir PBB mengatakan masih terdapat kebutuhan yang mendesak untuk membuat zona perlindungan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2022, 10:03 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 10:03 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, pembangkit tenaga nuklir terbesar di Eropa, terkena serangan oleh pasukan Rusia. (AP)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, pembangkit tenaga nuklir terbesar di Eropa, terkena serangan oleh pasukan Rusia. (AP)

Liputan6.com, Zaporizhzhia - Kepala badan pengawas nuklir PBB (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengatakan, pada Kamis (13/10), masih terdapat kebutuhan yang mendesak untuk membuat zona perlindungan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Harus ada pengakuan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir ini tidak dapat menjadi target militer dalam bentuk apa pun, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,” kata Grossi di Kyiv tidak lama setelah kembali dari Rusia, di mana dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Grossi mengatakan, dia yakin Moskow ingin memastikan bahwa pabrik itu dilindungi, tetapi tidak memberikan indikasi bahwa Putin siap untuk membahas apa pun terkait parameter zona demiliterisasi, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (15/10/2022).

Pabrik tersebut berada di area yang diduduki oleh Rusia, dan baru-baru ini dianeksasi di bawah referendum yang diatur oleh Kremlin, tetapi mereka yang bekerja di pabrik tersebut adalah warga Ukraina.

Kedua pihak saling menuduh pihak lain telah menembak dan mengancam keamanan fasilitas tersebut.

Menurut Grossi dia mengatakan kepada Putin bahwa IAEA “tidak dapat mengakui aneksasi” di bawah Piagam PBB dan baik Grossi maupun Putin memiliki pendapat berbeda terkait masalah tersebut.

PLTN Ukraina Kembali Terhubung dengan Jaringan Listrik

Presiden Rusia Vladimir Putin Peringatkan Tak Ragu Pakai Senjata Nuklir Lawan Ukraina
Dalam foto selebaran ini yang dirilis oleh Layanan Pers Badan Antariksa Roscosmos pada 20 April 2022, rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia. Para analis mengatakan tujuan Rusia dalam menggunakan bom nuklir taktis di Ukraina adalah untuk menakut-nakutinya agar menyerah atau tunduk pada negosiasi, dan untuk membagi pendukung Barat negara itu. (Roscosmos Space Agency Press Service via AP, File)

Pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina telah terhubung kembali ke jaringan listrik, kata pengawas nuklir PBB pada Minggu (9/10).

Mereka menggambarkan kondisi terhubungnya kembali pembangkit listrik tersebut sebagai "pemulihan sementara dalam situasi yang masih tak stabil."

Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Sabtu (8/10), mengatakan bahwa pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu kehilangan sumber tenaga eksternal terakhirnya setelah mendapat gempuran lagi dan terpaksa bergantung pada generator darurat, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (11/10/2022).

"Tim kami di Zaporizhzhia mengonfirmasi padamnya listrik kemarin telah dipulihkan dan ZNPP (pembangkit) terhubung kembali ke jaringan listrik - pemulihan sementara dalam situasi yang masih belum stabil," cuit kepala IAEA Rafael Grossi pada Minggu (9/10).

Meskipun keenam reaktor pembangkit itu dipadamkan, tetapi pembangkit tersebut tetap memerlukan listrik untuk menjalankan fungsi keselamatan dan keamanan nuklir yang penting, termasuk untuk proses pendinginan.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya pekan ini untuk merebut operasi di pembangkit tenaga di Ukraina selatan itu, dimana kekhawatiran akan kecelakaan nuklir sangat tinggi.

Langit Kiev Ukraina Usai Dihantam Rudal Rusia

Rusia Lakukan Serangan Udara ke Pusat Kota Kiev Ukraina
Mobil-mobil rusak saat pipa bawah tanah bocor di lokasi serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Senin (10/10/2022). Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang. (AP Photo/Adam Schreck)

Rekaman video dan gambar dari warganet Ukraina berseliweran di media sosial usai serangan udara yang menghantam ibu kota Kiev.

Asap hitam terlihat membubung di langit Kiev usai dua serangan awal, yang kemudian dilaporkan oleh BBC disusul oleh ledakan lainnya.

Seorang warga sipil di ibu kota Kiev dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan yang ditimbulkan akibat serangan udara.

Wartawan Andriy Tsapliyenko mengatakan bahwa setidaknya satu warga sipil tewas dalam serangan itu, dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).

Wali Kota Kiev, Vitaliy Klitschko mengatakan, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyy di pusat kota.

Dua ledakan terdengar di pusat Kiev sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Ledakan tersebut direkam oleh jurnalis BBC yang kala itu tengah berada di balcon hotel.

"Kami menyaksikan salah satu serangan rudal. Sirene serangan udara terdengar sekitar 90 menit sebelumnya," kata jurnalis BBC.

Ini adalah pertama kalinya Kiev dihantam serangan selama beberapa bulan.

Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang.

Ledakan di Jembatan Krimea

Rusia Lakukan Serangan Udara ke Pusat Kota Kiev Ukraina
Seorang pria yang terluka menerima perawatan medis di lokasi serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Senin (10/10/2022). Sebelum serangan udara di Kiev, jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia terbakar pada Sabtu pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Sebelum serangan udara di Kiev, jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia terbakar pada Sabtu pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti.

Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014, Anadolu Ajansi mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2022).

Rekaman dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bahwa bagian jalan runtuh dan gerbong kereta api terbakar di jembatan terpanjang di Eropa itu.

Sebuah ledakan besar terdengar sebelum kebakaran besar terjadi, menurut saksi mata dan rekaman video.

Layanan kereta api ke Krimea untuk sementara dihentikan setelah ledakan dan penjualan tiket dihentikan sementara, menurut Russian Railways.

Pihak berwenang juga membatalkan perjalanan bus dari Krimea.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki insiden tersebut, menurut laporan kantor berita resmi TASS berdasarkan keterangan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Oleg Kryuchkov, seorang penasihat kepemimpinan Krimea, mengatakan di Telegram bahwa tangki penyimpanan bahan bakar telah terbakar, menurut laporan awal.

"Terlalu dini untuk berbicara tentang penyebab dan konsekuensinya. Pemadaman api sedang berlangsung," kata dia.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik
Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya