Liputan6.com, Beijing - Warga China terus melancarkan protes terhadap kebijakan COVID-19 dari Presiden Xi Jinping. Di negara yang penuh sensor tersebut, warga China menggunakan cara kreatif untuk protes: kertas kosong.
Kertas kosong tanpa tulisan itu ditampilkan para pendemo sebagai tanda protes kepada pemerintahan Xi Jinping. Taktik itu pun menjadi cara jitu agar mereka tak ditangkap, sebab aparat China sangat agresif menyensor retorika anti-pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
Demo terjadi di kota metropolitan seperti Beijing dan Shanghai.
Berdasarkan laporan AP News, Senin (28/11/2022), para polisi menggunakan pepper spray untuk menghalau para pendemo yang menuntut Presiden Xi Jinping agar lengser. Para pendemo bahkan meminta supaya pemerintahan satu partai bisa berakhir.
Para reporter juga melihat pendemo ditahan dan dibawa dengan bus.
Unjuk rasa itu menyebar dari pekan lalu. Mahasiswa turut ikut serta, dan para pegawai di pabrik iPhone di China juga ikut protes.
Pendemo di Shanghai bahkan berteriak menolak Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China (PKC.
"Xi Jinping! Turun! PKC! Turun!" demikian teriakan masyarakat.
AP News menyebut ada sekitar 300 pengunjuk rasa di Shanghai pada Sabtu (26/11).
Kebijakan COVID-19 di China juga berat, yakni zero COVID. Apabila kasus baru dideteksi, pemerintah langsung jor-joran melaksanakan lockdown.
Namun, kasus di China Daratan masih tetap tinggi. China Daily melaporkan 3.648 kasus baru COVID-19 pada Sabtu lalu. Ada tambahan 2.043 pasien keluar dari rumah sakit pada hari yang sama.
Xinjiang Longgarkan Sebagian Pembatasan COVID-19
Pihak berwenang wilayah Xinjiang, di China barat, telah membuka sebagian permukiman di Urumqi, ibu kota Xinjiang.
Pelonggaran itu dilakukan setelah penduduk berdemonstrasi pada larut malam untuk memprotes penguncian wilayah berdasarkan kebijakan "nol COVID-19" yang sudah berjalan lebih dari tiga bulan.
Aksi perlawanan publik itu dipicu kemarahan terkait kebakaran di sebuah komplek apartemen yang menurut informasi resmi, menewaskan 10 orang, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (27/11/2022).
Para petugas darurat membutuhkan waktu tiga jam untuk memadamkan kebakaran. Banyak pihak mengatakan lambannya respons disebabkan oleh upaya-upaya anti-virus yang diterapkan pemerintah.
Pintu rumah sebagian warga Urumqi dikunci dengan rantai. Banyak pihak di kota itu meyakini taktik kasar semacam itu mungkin membuat warga kesulitan lari menyelamatkan diri dalam kebakaran pada Jumat (25/11). Jumlah korban tewas diduga lebih banyak dari angka resmi.
Para pejabat membantah tuduhan itu. Mereka mengatakan tidak membarikade bangunan itu dan bahwa warga diperbolehkan untuk pergi.
Demonstrasi itu, serta kemarahan publik online, adalah tanda-tanda terbaru memuncaknya rasa frustrasi masyarakat terhadap pendekatan China yang intens dalam mengendalikan COVID-19. China adalah satu-satunya negara besar di dunia yang masih melawan pandemi dengan tes massal dan penguncian wilayah.
Advertisement
RI Kembali Laporkan Kasus Positif dan Kematian Baru COVID-19 Terbanyak di Asia Tenggara
Lagi-lagi Republik Indonesia atau RI melaporkan kasus positif dan kematian akibat COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara.
Hal ini diungkap dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 119 yang dipublikasikan pada 23 November 2022.
Selama periode 14 hingga 20 November 2022, khusus di Wilayah Asia Tenggara ada lebih dari 54.000 kasus baru, meningkat 8 persen dibanding minggu sebelumnya.
Jumlah kasus baru tertinggi di Asia Tenggara dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Indonesia melaporkan 46.863 kasus baru atau 17,1 kasus baru per 100.000 penduduk, artinya bertambah 17 persen dibanding minggu sebelumnya
- Thailand pada periode ini melaporkan 3.957 kasus baru atau 5,7 kasus baru per 100.000 penduduk, artinya bertambah 25 persen
- India melaporkan 2.638 kasus baru atau kurang dari 1 kasus baru per 100.000 penduduk, ada penurunan 55 persen.
Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru di wilayah Asia Tenggara meningkat sebesar 13 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Ada 399 kasus kematian baru yang dilaporkan. Jumlah kematian baru terbanyak dilaporkan dari:
- Indonesia dengan 275 kasus kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk
- Thailand melaporkan 69 kasus kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk, artinya bertambah 64 persen dari minggu sebelumnya
- India melaporkan 43 kasus kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk. Artinya ada penambahan 39 persen dibanding minggu sebelumnya.
Dua (20 persen) dari 10 negara yang datanya tersedia melaporkan peningkatan kasus baru sebesar 20 persen atau lebih, dengan peningkatan proporsional tertinggi yang teramati di Timor-Leste dengan penambahan kasus baru sebanyak 13, sebelumnya ada sembilan kasus. Artinya, penambahannya sebanyak 44 persen.
Indeks Hang Seng Anjlok 3 Persen Imbas Pembatasan COVID-19 di China
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 28 November 2022. Indeks Hang Seng memimpin koreksi di bursa saham Asia Pasifik. Hal ini di tengah keresahan di China atas kebijakan nol COVID-19 yang berkelanjutan.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 4 persen pada pembukaan perdagangan. Kini, indeks Hang Seng melemah 3,85 persen. Indeks Shanghai tergelincir 1,38 persen dan indeks Shenzhen susut 2,1 persen. Yuan melemah tajam terhadap dolar Amerika Serikat setelah pekan lalu di posisi 7,20 per dolar AS.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah lebih dari USD 2 menjadi USD USD 74,21 per barel, dan berada di kisaran level terendah tahun ini. Harga minyak mentah Brent susut lebih dari 2,5 persen menjadi USD 81,53 per barel.
Selama akhir pekan, Bank Sentral China atau Peope’s Bank of China mengumumkan akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank sebesar 25 basis poin menjadi 7,8 persen dan suntikkan 500 miliar yuan dalam likuiditas jangka panjang. Biro Statisik Nasional mengatakan, keuntungan industri selama 10 bulan pertama tahun ini merosot 3 persen dari periode sama 2021.
Di Australia, indeks ASX 200 terpangkas 0,52 persen seiring penjualan ritel melemah 0,2 persen pada Oktober 2022, meleset dari harapan kenaikan 0,5 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,73 persen dan indeks Topix melemah 0,88 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,17 persen dan indeks Kosdaq terpangkas 1,78 persen.
Mata uang global juga berisiko melemah seiring di tengah kerusuhan di China terkait kebijakan nol COVID-19 berpengaruh terhadap rantai pasokan. “Pertanyaan kunci tentang bagaimana dunia bereaksi terkait bagaimana rantai pasokan China merespons,” ujar Direktur Pelaksana Standard Chartered, Stevel Englander dikutip dari CNBC, Senin pekan ini.
“Jika itu semakin terganggu, saya pikir itu adalah hal yang berisiko. Bukan hanya CNH, tetapi mata uang lainnya akan berisiko,” kata dia.
Englander menuturkan, pelaku pasar mungkin ingin mengurangi paparan terhadap risiko lebih lanjut.
Advertisement