Kelompok Ansaru Ngaku Culik 7 Pekerja Asing di Nigeria

Kelompok Ansaru yang diduga terkait dengan jaringan teroris Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas penculikan 7 pekerja asing yang bekerja di perusakaan konstruksi Lebanon Setraco.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Feb 2013, 11:53 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2013, 11:53 WIB
culik-nigeria-130219b.jpg

Sebuah kelompok yang terkait dengan jaringan teroris Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas penculikan 7 pekerja asing yang bekerja di perusakaan konstruksi Lebanon Setraco, di utara Nigeria. Kelompok tersebut pun mengancam keselamatan ketujuh orang korban penculikan itu, jika ada yang mencoba untuk campur tangan dan membebaskan mereka.

Laman Xinhua yang dilansir Selasa (19/2/20123) memberitakan, para penculik itu menyebut dirinya Ansaru. Mereka juga mengeluarkan pernyataan singkat, yang menjelaskan para pejuangnya telah menculik pekerja asing itu di perusahaan konstruksi Sentraco pada Sabtu (16/2) malam.

Dalam pernyataannya, Ansaru mengaku melakukan penculikan karena menganggap telah terjadi pelanggaran dan kekejaman yang ditujukan kepada agama Allah oleh negara-negara Eropa.

Pihak berwenang mengatakan, korban penculikan tersebut berasal dari beberapa negara. Satu di antaranya warga Inggris, Yunani, dan Italia serta Filipina, sementara 3 lainnya dari Lebanon.

Sebelumnya, peristiwa penculikan itu diduga dilakukan oleh kelompok Boko Haram. Namun petunjuk mengarah kepada kelompok yang diduga terkait dengan jaringan Boko Haram dan menyebut dirinya dengan Ansaru.

Karena dalam beberapa bulan terakhir, kelompok tersebut sempat mengaku bertanggung jawab atas penculikan seorang warga negara Perancis yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang.

Para pekerja asing memang belakangan ini sering menjadi target penculikan di kawasan kaya tambang minyak di Nigeria selatan. Biasanya mereka diculik untuk dimintai tebusan. (Tnt)

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya