Liputan6.com, Washington - Seorang bocah berusia tiga tahun di Texas tidak sengaja menembak kakaknya yang masih berusia empat tahun pada Minggu (12/3/2023). Peristiwa ini menambah panjang daftar tragedi yang terjadi akibat kepemilikan senjata di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari The Guardian, Selasa (14/3/2023), kantor sherrif setempat menyatakan bahwa petugas menanggapi panggilan darurat tentang seorang anak di bawah umur yang terluka di sebuah apartemen di pinggiran Kota Houston pada pukul 19.30 waktu setempat.
Kemudian, petugas menemukan korban di lokasi kejadian bersama lima orang dewasa, termasuk ibu dan ayah tirinya.
Advertisement
Sherrif Harris County Ed Gonzales mengatakan, kelima orang dewasa tersebut mengklaim bahwa mereka mengawasi kedua bocah itu.
Nahas, bocah usia empat tahun itu pun meninggal di tempat kejadian.
"Sepertinya ini kisah tragis tentang seorang anak yang mendapatkan akses ke senjata api dan melukai orang lain," kata Gonzalez. "Hati kami hancur."
Belum diketahui apakah ada orang dewasa yang akan menghadapi tuntutan pidana karena gagal memastikan senjata yang digunakan dalam penembakan itu tidak dapat diakses oleh anak-anak.
Masalah Kepemilikan Senjata di AS
Gonzalez menambahkan bahwa pembunuhan tersebut mengilustrasikan perlunya pemilik senjata untuk bertanggung jawab dengan senjatanya.
"Anda harus ... mengamankan senjata Anda di tempat yang aman," kata Gonzalez. "Harus lebih dari sekadar memberi tahu anak-anak untuk tidak menyentuhnya."
Kekerasan senjata dan kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir menjadi penyebab utama kematian anak-anak di AS, melebihi kecelakaan mobil, cedera karena alasan lain, dan penyakit bawaan.
Organisasi nirlaba Everytown for Gun Safety memperkirakan bahwa 19.000 anak-anak dan remaja di AS, ditembak, dibunuh, atau dilukai setiap tahunnya.
Advertisement