Liputan6.com, Jakarta - Nama Gianni Infantino jadi sorotan setelah FIFA mengeluarkan putusan untuk mencabut status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20.
Lewat pengumumannya semalam, FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pengumuman lengkap ini ditayangkan di situs resmi FIFA dalam empat bahasa.
Lantas, siapa Gianni Infantino?
Advertisement
Ia adalah presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Infantino terpilih sebagai presiden baru federasi sepak bola dunia periode 2016 – 2019 menggantikan Sepp Blatter yang lebih dulu lengser karena kasus korupsi.
Karenanya, pria keturunan Italia ini setelah dipastikan menjadi ketua ingin mengembalikan citra FIFA dan kehormatan bagi organisasi tersebut
Infantino lahir di Brig, Swiss, pada 23 Maret 1970. Sarjana hukum dari Universitas Fribourg ini, pernah bekerja sebagai sekretaris jenderal International Centre for Sport Studies (CIES) di Universitas Neuchatel. Namun, perkenalannya dengan dunia sepak bola terjadi saat ia bekerja sebagai penasehat untuk sejumlah klub di Italia, Spanyol, dan Swiss.
Infantino yang fasih berbahasa Italia, Spanyol, Prancis, dan Jerman dan juga bahasa Inggris, Portugal dan Arab mulai gabung ke UEFA pada Agustus 2000 untuk mengurusi masalah hukum dalam sepak bola.
Instagram FIFA Banjir Tagar Save Indonesia Usai Polemik Piala Dunia U20
Tagar dan kalimat Save Indonesia membanjiri kolom komentar di sejumlah foto unggahan milik FIFA usai pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U20.
"Save_Indonesia," tulis @erdycah.speed.
Â
"Save_Indonesia," tulis @erdycah.speed.
Begitu selanjutnya yang ditulis oleh warganet hingga memenuhi kolom komentar Instagram @FIFA.
Lewat pengumumannya semalam, FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pengumuman lengkap ini ditayangkan di situs resmi FIFA dalam empat bahasa.
Meski dalam surat sudah dipastikan Indonesia tidak akan menjadi tuan rumah, namun FIFA menyampaikan bahwa pihaknya masih akan terus membantu PSSI.
"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa meski ada keputusan ini, ia (FIFA) masih berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI dalam kerja sama erat dan dukungan pemerintah Presiden Widodo dalam proses transformasi setelah tragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota-anggota FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan dan akan menyediakan bantuan yang diperlukan kepada PSSI di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."
"Sebuah pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk diskusi selanjutnya akan dijadwalkan dalam waktu dekat."
Â
Advertisement
Penyataan Jokowi Terkait Polemik Piala Dunia U20
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal penolakan keikutsertaan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 2023. Jokowi meminta agar urusan politik dan olahraga tak dicampuraduk.
"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (28/3/2023).
Dia sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya, termasuk dalam ajang Piala Dunia U-20 2023. Jokowi menyebut FIFA pun telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.