Staf Kedubes Mesir Terluka Akibat Perang Saudara Sudan

Peristiwa ini sekali lagi menekankan perlunya berhati-hati untuk menjaga keselamatan warga negara dan anggota misi kita di Sudan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Apr 2023, 08:23 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 08:21 WIB
Gambaran suasana perang di Khartoum, Sudan, pada Senin (17/4/2023), tampak asap hitam mengepul. (Dok. AFP)
Gambaran suasana perang di Khartoum, Sudan, pada Senin (17/4/2023), tampak asap hitam mengepul. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Khartoum - Seorang anggota staf Kedutaan Besar Mesir di Sudan menderita luka tembak. Hal tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid pada Minggu (23/4/2023), menggarisbawahi perlunya rencana evakuasi yang aman dari negara yang dilanda konflik.

Abu Zeid tidak merinci kapan insiden itu terjadi atau siapa yang dicurigai berada di baliknya. Dia mengatakan, "Peristiwa itu sekali lagi menekankan perlunya berhati-hati untuk menjaga keselamatan warga negara dan anggota misi kami di Sudan."

Selain itu, Abu Zeid juga menuturkan bahwa negara-negara seperti Mesir yang memiliki banyak warga di Sudan membutuhkan rencana yang aman dan terorganisir untuk memastikan evakuasi dilakukan dengan aman.

"Etika diplomat Mesir mengharuskan mereka untuk menjadi yang terakhir meninggalkan arena setelah memastikan bahwa operasi evakuasi bagi mereka yang ingin meninggalkan (Sudan) selesai," kata Abu Zeid seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (24/4).


Seteru Mantan Sekutu

Asap tebal mengepul di atas gedung-gedung di sekitar bandara Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan di ibu kota Sudan. (AFP)
Asap tebal mengepul di atas gedung-gedung di sekitar bandara Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan di ibu kota Sudan. (AFP)

Sudan telah memasuki minggu kedua konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) pimpinan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pimpinan Mohamed Hamdan Dagalo.

Keduanya adalah mantan sekutu, tetapi ketegangan di antara mereka muncul selama negosiasi untuk mengintegrasikan RSF ke dalam militer negara tersebut sebagai bagian dari rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil.

Mesir, yang memiliki lebih dari 10.000 warga di Sudan, pada Minggu juga mendesak warga negaranya di luar Khartoum untuk menuju ke konsulatnya di Port Sudan dan ke kantor konsuler di Wadi Halfa di perbatasan dengan Mesir sebagai persiapan untuk evakuasi mereka. Ini mendorong mereka yang berada di Khartoum untuk berlindung di tempat dan menunggu situasi membaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya