Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak dipastikan akan hadir dalam KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei, dengan status pengamat (observer).
Kehadiran PM Taur Matan Ruak disebut istimewa karena untuk pertama kalinya dalam sejarah sekaligus juga menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong Timor Leste bergabung sebagai anggota ASEAN. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Teuku Faizasyah di Labuan Bajo pada Sabtu (6/5).
"Indonesia secara konsisten terus mendukung masuknya Timor Leste menjadi anggota ASEAN ke-11," tutur Faizasyah.
Advertisement
Faizasyah menjelaskan bahwa pembahasan untuk penyempurnaan peta jalan bagi keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN masih terus berlangsung dalam ASEAN Coordinating Council Working Group on Timor-Leste (ACC-WGTL).
Kriteria yang Harus Dipenuhi
Terdapat sejumlah kriteria yang masih harus dipenuhi Timor Leste, di antaranya adalah penyesuaian aturan nasional terkait kesepakatan dan dokumen ASEAN, serta pembentukan misi diplomatik Timor Leste untuk ASEAN.
Dalam kaitan persiapan tersebut, Indonesia telah memberikan beberapa program bantuan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Timor Leste.
Pada KTT ASEAN sebelumnya di Phnom Penh, November 2022, secara prinsip telah disetujui masuknya Timor Leste menjadi anggota ASEAN ke-11.
Kemudian pada Februari 2023, ASEAN Coordinating Council (ACC) tingkat menteri luar negeri ASEAN telah mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang diberikan kepada Timor Leste di ASEAN. Menteri Luar Negeri Timor-Leste Adaljiza Magno turut hadir sebagai pengamat dalam pertemuan itu.
Advertisement