Beredar Video Viral Diduga WNI Terobos Stasiun Shinkansen, Ini Klarifikasi KBRI Tokyo

Belum ada konfirmasi soal video di Twitter terkait dugaan WNI dideportasi karena terobos stasiun Shinkansen di Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Mei 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 17:25 WIB
Shinkansen
Shinkansen yang juga dikenal dengan kereta peluru melewati stasiun di Hamamatsu pada Kamis (29/9/2019). Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang, dengan kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial sebuah video TikTok dengan narasi bahwa delapan WNI dideportasi oleh Jepang. Delapan orang yang diduga WNI itu disebut diusir karena menerobos masuk stasiun Shinkansen tanpa tiket.

Video itu tersebar di Twitter pada Selasa 23 Mei 2023, namun hingga kini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo masih menginvestigasi kejadian tersebut. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai deportasi atau keterlibatan WNI di video itu.

"Hingga saat ini belum ditemukan pemberitaan dari kantor-kantor berita umum di Jepang yang mengulas kasus ini, serta belum ada informasi dari pihak-pihak terkait tentang kasus ini. KBRI Tokyo juga belum mendapatkan consular notification maupun pemberitahuan terkait kasus tersebut dari otoritas Jepang," ucap Meinarti Fauzie, Koordinator Fungsi Pensosbud di KBRI Tokyo kepada Liputan6.com, Rabu (24/5/2023). 

Apakah Hoaks?

Sebelumnya, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta mengatakan belum mendengar kabar deportasi tersebut.

Ketika ditanya apakah konten TikTok tersebut adalah hoaks, Fungsi Pensosbud di KBRI Tokyo, Meinarti menyebut pihaknya masih mencari informasi lewat media-media Jepang. 

"KBRI Tokyo masih terus menelusuri kebenaran informasi dari kabar yang beredar di sosial media tersebut dengan menelusuri pemberitaan resmi di Jepang baik dari media yang berbahasa Jepang maupun Inggris, serta berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait," jelas Meinarti.

Pihak Kedubes Jepang di Jakarta sempat berkata bahwa hukuman menembus stasiun Shinkansen tidak sampai deportasi. Hukumannya sebatas denda saja.

Bukan Shinkansen

Pada Sabtu (27/5), Kedubes Jepang memberikan update bahwa mereka masih belum mendapat informasi apa-apa dari pemerintah setempat. Belum dapat dipastikan juga apakah orang-orang di video itu adalah WNI. 

Kejadian juga ternyata bukan di Shinkansen.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga telah menghubungi pihak yang mengunggah video namun tidak direspon, sehingga detail kejadian tidak dapat dikonfirmasi. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul-simpul masyarakat namun tidak ada informasi yang dapat dikonfirmasi terkait dengan kejadian dalam video tersebut. Berdasarkan pendalaman video tersebut, peristiwa itu tidak terjadi di shinkansen tetapi di jalur kereta lokal biasa di wilayah Prefektur Aichi," ujar Meinarti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesan KBRI Tokyo untuk WNI

Video TikTok diduga 8 WNI dideportasi dari Jepang karena "menembak" tiket Shinkansen.
Video TikTok diduga 8 WNI dideportasi dari Jepang karena "menembak" tiket Shinkansen.

Pihak KBRI Tokyo kembali mengingatkan WNI agar mematuhi tata tertib yang berlaku dan bahwa polisi Jepang punya hak untuk memproses warga yang melanggar hukum, termasuk warga asing. 

"KBRI Tokyo senantiasa menghimbau WNI yang berada di Jepang untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku. KBRI Tokyo juga menyampaikan bahwa aparat setempat di Jepang memiliki hak untuk melakukan tindakan dan proses hukum apabila terdapat warga negara asing yang terbukti melakukan pelanggaran hukum," ujar Meinarti. 

Pihak KBRI Tokyo turut memposting foto imbauan di Instagram resmi mereka: "Di mana bumi dipijak, di situ bumi dijunjung."

Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Begini jalur kereta api di seluruh Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya