Liputan6.com, Queensland - Sebuah benda yang diklaim sebagai meteor diklaim jatuh ke Bumi dari ruang angkasa di Queensland, Australia, pada Sabtu (21/5) malam.
Meteor itu diperkirakan berdiameter satu meter, menerangi langit antara Mackay dan Cairns dan barat ke Teluk Carpentaria, dikutip dari laman abc.net.au, Kamis (25/5/2023).
Advertisement
Baca Juga
Ilmuwan di seluruh Australia kini menyusun data untuk menentukan lokasi pendaratannya, dengan semua petunjuk mengarah ke kota kecil Croydon.
Advertisement
Profesor Phil Bland dari School of Earth and Planetary Sciences di Curtin University mengatakan, ledakan sonik yang dirasakan oleh penduduk mengindikasikan meteorit itu mungkin mendarat di dekat kota.
"Benda itu akan jatuh cukup dekat," katanya.
"Dalam kebanyakan kasus, semuanya terbakar dan tidak ada yang mendarat.
"[Tapi] ada kemungkinan sesuatu mendarat."
Wali Kota Croydon Shire Trevor Pickering mengatakan bahwa dia mengharapkan insiden tersebut untuk menarik para penambang ke wilayah kota, yang hanya berpenduduk 266 jiwa.
"Saya pernah mendengar bahwa orang mungkin datang mencarinya," katanya.
"Pasti ada potongan-potongan itu tergeletak di suatu tempat.
"Lokasinya akan sulit, tetapi saya benar-benar ingin pergi dengan helikopter dan terbang untuk melihatnya."
Penampakan Meteor di Langit Colorado Bikin Astronom Kebingungan, Kenapa?
Para astronom mengatakan, bola api yang sempat tertangkap melesat melintasi langit Colorado memiliki jalur yang sangat panjang dan bergerak sangat lambat untuk sebuah meteor.
John Keller, direktur Planetarium Fiske, mengatakan meteor yang memicu lusinan laporan ke American Meteor Society pada Jumat (18/2) malam adalah bollide, meteorit yang sangat besar.
Dikutip dari laman UPI.com, Selasa (22/2/2022) Chris Peterson, astronom dari Cloudbait Observatory, mengatakan instrumennya melacak jalur meteor dari Steamboat, Colorado, ke perbatasan New Mexico.
Dia mengatakan kepada CBS Denver bahwa itu "tidak biasa" untuk "jalur" meteor sejauh itu.
Advertisement
Spekulasi Astronom
Peterson mengatakan, meteor itu mungkin memantul karena tambarakn atmosfer dan kembali ke ruang angkasa, atau mungkin telah terbakar habis.
Dia mengatakan meteor itu diperkirakan melaju sekitar 60.000 mil per jam, yang menurutnya sangat lambat untuk ukuran meteor.
Peterson juga mengatakan dia tidak percaya kemungkinan bahwa ada pecahan meteor yang melakukan kontak dengan Bumi.