Liputan6.com, Kuwait - Film "Barbie" dilarang tayang di Kuwait karena dinilai mengandung unsur LGBT di dalamnya. Larangan tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam melindungi etika publik.
Dilansir BBC, Jumat (11/8/2023), Ketua Dewan Klasifikasi Film Kuwait Lafi al-Subaiei mengatakan bahwa biasanya, dewan akan meminta agar bagian film yang dianggap melecehkan budaya nasional dipotong. Namun, jika film tersebut mempromosikan perilaku yang tidak dapat diterima oleh negara, maka film tersebut akan sepenuhnya dilarang tayang.
Juru bicara kementerian komunikasi dan informatika turut berkomentar dan mengatakan, "film tersebut menyebarkan gagasan dan keyakinan yang asing bagi masyarakat dan ketertiban umum Kuwait."
Advertisement
Sebelumnya, Lebanon juga melarang penayangan film "Barbie" atas alasan yang sama.
Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada pada Rabu (9/8) meminta kementerian dalam negeri untuk mengambil segala tindakan dalam larangan film Barbie di negaranya.
"Film tersebut mempromosikan homoseksualitas dan transeksualitas... mendukung penolakan perwalian ayah, meremehkan dan mengolok-olok peran ibu, dan mempertanyakan perlunya menikah dan berkeluarga," ujar Mortada.
Menanggapi permintaan Mortada, Menteri Dalam Negeri Lebanon meminta agar pihak komite sensor segera meninjau film tersbeut. Langkah ini kemudian turut didukung oleh gerakan Islam Syiah Hizbullah, ketika pemimpinnya mengatakan bahwa jika film tersebut tidak segera dilarang, akan terjadi bahaya terhadap masyarakat Lebanon.
Turut Dilarang di Negara Lain
Selain atas alasan tersebut, rupanya film "Barbie" mendapat kritik di Vietnam karena menampilkan peta yang menggambarkan klaim teritorial China di Laut China Selatan yang diperebutkan.
Film yang dibintangi oleh Margot Robbie sebagai Barbie dan Ryan Gosling sebagai Ken ini menceritakan kisah kedua karakter utama tersebut dalam mengeksplorasi identitasnya dan mendorong tokoh "boneka" lain untuk mengekspresikan diri mereka.
Film yang tayang di Indonesia sejak 19 Juli 2023 ini telah meraup pendapatan hingga USD 1,03 miliar atau setara Rp 15,6 triliun dalam penjualan tiket di box office global.
Advertisement