Liputan6.com, Seoul - DJ terkenal dari Korea Selatan, DJ Soda, protes keras setelah tubuhnya dilecehkan penonton ketika tampil di Jepang. Melalui Instagram resminya, DJ Soda mengaku bagian intimnya dipegang-pegang para fans. Foto-foto saat fans menyentuh badannya juga ia upload.
Pada beberapa foto tersebut, sejumlah fans memang tampak menyentuh payudara DJ Soda. Selain pria, ada juga perempuan yang melakukannya. Insiden pelecehan seksual itu terjadi di Music Circus Festival di Jepang.
"Agar dapat berkomunikasi lebih dekat dengan para fans, saya selalu mendekat dengan fans pada akhir penampilan. Pada saat itu, tidak hanya satu tetapi beberapa orang mendadak menyentuh dada saya dan saya tidak berdaya dilecehkan secara seksual oleh mereka.." tulis DJ Soda pada postingan pada Senin (14/8).
Advertisement
DJ Soda mengaku saat itu kaget tapi tak bisa berbuat banyak karena ada fans setianya, sehingga ia tampil sampai selesai.
View this post on Instagram
"Sekarang saya sampai di hotel namun saya masih sangat ketakutan, dan saya tidak pernah merasakan hal seperti ini selama 10 tahun sebagai DJ. Saya begitu malu dan terhumiliasi bahwa saya tidak percaya insiden ini terjadi," lanjut DJ Soda.
Ke depannya, DJ Soda ragu-ragu akan kembali dekat-dekat dengan fans akibat insiden pelecehan tersebut.
Perdebatan Baju Seksi
View this post on Instagram
DJ Soda memang sering menggunakan outfit yang terbuka. Namun, sejumlah netizen menyalahkan DJ Soda karena pakaiannya. DJ Soda lantas membalas kritikan tersebut.
Wanita Korea itu berkata ia memakai pakaian yang terbuka karena dia suka, tapi itu bukan berarti orang lain berhak menyentuhnya.
"Tak penting apa pakaian yang saya pakai, pelecehan dan serangan seksual tidak bisa dijustifikasi," ujarnya di Instagram.
"Saya tidak memakai pakaian terbuka agar orang-orang menyentuh saya dan melihat tubuh saya. Saya mengenal diri saya sehingga saya tahu baju seperti apa yang membuat saya terlihat cantik, yang membuat saya merasa percaya diri dan puas, sehingga saya memakai pakaian yang saya ingin pakai hanya untuk kepuasan saya," tegas DJ Soda.
Tindakan Kriminal
Pihak organizer TryHard Japan telah memberikan pernyataan resmi via Instagram resmi mereka untuk mendukung DJ Soda. Pernyataan itu dirilis dalam bahasa Jepang dan Korea.
TryHard Japan menyebut aksi para fans itu merupakan "tindakan kriminal", serta akan menuntut ganti rugi ke individu-individu yang terlibat.
Para pelaku akan dicari oleh pihak organizer.
"Sembari memberikan dukungan maksimum kepada DJ Soda yang menjadi korban, kami berniat mengidentifikasi individu-individu yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini dan mengambil langkah-langkah hukum, baik perdata dan pidana," tulis TryHard seperti dilansir Kyodo.
Hingga kini, DJ Soda masih aktif dalam Instagramnya dan masih membahas pelecehan yang ia alami melalui fitur Instagram Stories.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Advertisement
Polda Metro Akan Periksa 7 Finalis Miss Universe Terkait Dugaan Pelecehan, Ini Daftarnya
Beralih ke isu dalam negeri soal pelecehan, Penyidik Subdit Renakta Ditresrkimum Polda Metro Jaya akan memeriksa tujuh orang kontestan Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, pelapor awalnya mengajukan tiga nama yakni ELI, CSM, dan C. Ternyata berkembang menjadi tujuh finalis Miss Universe Indonesia 2023.
"Ada 7 yakni CSI, CSM, NK, PRJ, MFR, ELI, DPR. Di mana 7 orang ini sesuai dengan apa yang diklarifikasikan oleh kuasa hukum atau pelapor ini merupakan bagian daripada para finalis," kata dia kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Trunoyudo mengatakan, tujuh orang saksi rencananya diperiksa secara bertahap, karena ada saksi berasal dari beberapa daerah.
"Tentu kita akan berkoordinasi dengan pelapor, Ibu Melissa. Tahap berikutnya adalah minggu depan kita lakukan klarifikasi tersebut," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, para finalis Miss Universe Indonesia 2023 itu dikarantina selama dua minggu di salah satu hotel di Jakarta Pusat.
Namun, kata Hengki, para finalis Miss Universe Indonesia ini tiba-tiba dilakukan body checking atau pemeriksaan tubuh pada 1 Agustus 2023. "Sebenarnya body checking itu tidak ada dalam rundown-nya," kata dia di Polda Metro Jaya.
Dipaksa Melepas Baju dan Difoto
Hengki menerangkan, ketika itu para korban merasa dipaksa melepas baju. Aktivitas itu pun diabadikan dalam sebuah foto.
Hengki menyebut, body checking dilakukan di tempat sedikit terbuka. Tak cuma itu, yang melakukan pemeriksaan disebut bukan orang-orang berkompeten.
"Bukan oleh ahli medis melainkan orang-orang yang tidak berkapasitas. Yang menurut keterangan pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita sekitar beberapa saksi yang lain," ucap dia.
Terkait kejadian itu, sejumlah kontestan Miss Universe Indonesia 2023 membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan tercatat dengan nomor: LP/B/4598/VIII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 7 Agustus 2023.
"Oleh karenanya mereka melaporkan ke Polda Metro Jaya di mana konstruksi pasalnya pelecehan seksual fisik maupun non fisik serta merekam gambar tanpa hak. Sesuai Undang-undang (UU) Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual," ujar Hengki.
Advertisement