Menlu Antony Blinken Kunjungi Ukraina, Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Amerika Serikat

Dalam kunjungannya ke Ukraina, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken diperkirakan akan mengumumkan bantuan tambahan senilai lebih dari satu miliar dolar.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Sep 2023, 22:08 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2023, 22:08 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Kyiv, Rabu (6/9/2023). (Dok. Instagram/@secblinken)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Kyiv, Rabu (6/9/2023). (Dok. Instagram/@secblinken)

Liputan6.com, Kyiv - Antony Blinken, menteri luar negeri Amerika Serikat (AS),  dilaporkan tiba di Kyiv pada Rabu (6/9/2023) pagi. Itu merupakan perjalanan ketiganya ke ibu kota Ukraina sejak invasi Rusia.

Lawatan Blinken berlangsung ketika serangan balasan Ukraina memasuki bulan keempat. Kyiv mengklaim telah mencapai kemajuan, terutama di bagian selatan negara itu.

Sementara itu, dalam kunjungannya, Menlu Blinken diperkirakan akan mengumumkan pendanaan tambahan senilai lebih dari satu miliar dolar bagi Ukraina.

Perhentian pertama Blinken pada Rabu adalah pemakaman militer, di mana dia meletakkan karangan bunga untuk menghormati tentara Ukraina yang gugur. Berikutnya, dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky untuk mendapat pengarahan langsung mengenai perkembangan di medan perang.

Zelensky sendiri disebut baru kembali dari Bakhmut pada Selasa (5/9).

Blinken sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa dia kembali dibuat terkejut oleh keberanian dan ketangguhan luar biasa rakyat Ukraina, pasukan Ukraina, dan kepemimpinan Ukraina.

"Kita telah melihat kemajuan yang baik dalam serangan balasan dan ini sangat menggembirakan. Kami ingin memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang dibutuhkan, tidak hanya agar berhasil dalam melancarkan serangan balasan, namun juga memiliki apa yang dibutuhkan untuk jangka panjang, untuk memastikan mereka memiliki sistem pencegahan yang kuat ... sehingga di masa depan, agresi seperti ini tidak akan terjadi lagi," ujar Blinken seperti dilansir CNN.

Diplomat AS itu menambahkan bahwa dia ingin bekerja dengan mitranya untuk membangun dan membangun kembali perekonomian dan demokrasi yang kuat di Ukraina.

Saatnya AS Menilai Serangan Balasan Ukraina

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Prajurit Ukraina berjalan di antara puing-puing bangunan yang rusak setelah serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina, 16 April 2022. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, perang terus berkecamuk hingga bulan ini, Februari 2023. (AP Photo/Felipe Dana, File)

Menurut seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, kunjungan Blinken juga adalah kesempatan bagi AS dan Ukraina untuk bersekutu menjelang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) akhir bulan ini.

"Ukraina mempunyai misi penting di New York (markas PBB) untuk terus menjelaskan – kepada sekutu dan mitra mereka di seluruh dunia – apa yang sedang terjadi dan kebutuhan mereka akan dukungan. Dan penting bagi kami untuk terus memimpin upaya global untuk mendukung mereka," kata pejabat AS tersebut.

"Memiliki kesempatan untuk berkonsultasi dan menyelaraskan diri sebelum kita tiba di New York sangatlah, sangat penting."

Meskipun beberapa pejabat AS secara pribadi mengkritik strategi serangan balik Ukraina, pejabat tersebut tidak menjelaskan secara spesifik selain mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk datang dan menilai bagaimana serangan balasan tersebut berjalan.

"Kami ingin melihat, mendengar, bagaimana mereka berniat untuk maju dalam beberapa minggu mendatang," kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa AS melihat Ukraina membuat beberapa kemajuan yang mengesankan, khususnya di wilayah selatan dan timur.

Blinken tiba di Kyiv setelah melakukan perjalanan semalam dengan kereta api dari Polandia. Rute serupa juga ditempuh Presiden Joe Biden saat berkunjung ke ibu kota Ukraina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya