Liputan6.com, Harare - Presiden Zimbabwe yang baru terpilih kembali, Emmerson Mnangagwa (81), menghadapi kemarahan publik setelah menunjuk putranya sebagai wakil menteri di kementerian keuangan negara tersebut.
Putra Mnangagwa, David (34), termasuk di antara 26 pejabat yang dilantik sebagai anggota kabinet pada Selasa (12/9/2023). Tidak sampai di situ saja, keponakannya, Tongai, menjabat sebagai wakil menteri pariwisata Zimbabwe.
Beberapa warga Zimbabwe menuduh Mnangagwa menjalankan negara miskin di Afrika bagian selatan itu sebagai "bisnis keluarga".
Advertisement
"Perlahan-lahan Zimbabwe menjadi bisnis keluarga. Mnangagwa Pvt (Ltd)," tulis seorang warga Zimbabwe di platform media sosial X.
Warganet lainnya berkomentar, "Yang terjadi sekarang adalah pembentukan dinasti."
Zimbabwe menderita berbagai masalah ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi, krisis biaya hidup yang semakin parah, mata uang lokal kehilangan lebih dari setengah nilainya terhadap dolar Amerika Serikat pada Juni, plus fakta bahwa negara tersebut berutang miliaran dolar.
Profesor ekonomi yang berbasis di Harare, Gift Mugano, mengatakan kepada CNN bahwa penunjukan putra Mnangagwa sepertinya tidak akan banyak membantu mengatasi kesengsaraan ekonomi negara tersebut.
"Ini jelas-jelas nepotisme. Ini sama sekali tidak masuk akal. Perekonomian Zimbabwe berada dalam kelesuan selama 25 tahun terakhir dan kita memerlukan pemikiran kritis yang tepat untuk menggerakkan perekonomian," tutur Mugano.
"Jadi, jika Anda menempatkan seseorang yang baru saja lulus dari universitas dalam pelayanan penting itu untuk mendukung Prof. Ncube (menteri keuangan Mthuli Ncube), yang juga telah gagal selama lima tahun terakhir … untuk mengubah perekonomian, presiden melewatkan poin dari penunjukan itu."
Oposisi: Ini Kabinet Terburuk Sejak Kemerdekaan Zimbabwe
David Mnangagwa, yang menyelesaikan gelar sarjana hukumnya di Universitas Zimbabwe bulan ini, juga menjadi anggota parlemen setelah dipilih sendiri oleh partai berkuasa Zanu-PF melalui pengaturan kuota pemuda.
Sebelum mendapatkan gelar sarjana hukum, dia memperoleh gelar bachelor of science di bidang administrasi bisnis dan ilmu aktuaria dari Universitas Drake di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2011 dan menurut profil LinkedIn-nya dia pernah bekerja sebagai associate aktuaria di AS.
Setelah pengambilan sumpahnya pada Selasa, David mengatakan bahwa dia sangat gembira sekaligus terkejut tentang pengangkatannya yang dia gambarkan sebagai salah satu portofolio yang paling sulit.
Sekretaris Penerangan Zimbabwe Nick Mangwana membela keputusan Mnangagwa memasukkan kerabatnya ke dalam kabinet.
"Jika beberapa dari mereka ada hubungannya dengan dia, hal itu tidak mendiskualifikasi mereka untuk dicalonkan hanya atas dasar itu. Mereka juga orang Zimbabwe," tulis Mangwana di X.
Partai oposisi CCC, yang menempati posisi kedua dalam pemilu yang disengketakan bulan lalu, turut mengkritik daftar kabinet yang memasukkan rekan Mnangagwa, Christopher dan Monica Mutsvangwa, sebagai menteri.
"Terdiri dari teman-teman, keluarga, loyalis dan mereka yang paling tidak memenuhi syarat, kabinet ini adalah yang terburuk sejak kemerdekaan Zimbabwe pada tahun 1980," kata partai tersebut.
Mnangagwa dilantik untuk masa jabatan lima tahun keduanya pekan lalu, setelah memperoleh mayoritas mutlak dalam pemilu yang dicap sangat cacat oleh para pengamat.
Advertisement