Serangan Roket dari Gaza ke Israel Picu Sirene Meraung, Satu Orang Tewas

Satu orang tewas di Israel setelah serangan roket dari Gaza.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Okt 2023, 10:57 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 12:33 WIB
Militan Palestina meluncurkan puluhan roket ke Israel
Roket ditembakkan dari Kota Gaza menuju Israel pada 7 Oktober 2023. (SAID KHATIB / AFP)

Liputan6.com, Yerussalem - Sejumlah roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023 pagi.

Roket-roket tersebut, yang disaksikan oleh produser CNN di Gaza, memicu sirene hingga wilayah Tel Aviv di utara, di timur hingga Beer Sheva, dan banyak lokasi lain di antaranya.

"Seorang wanita berusia 70-an tahun di Kfar Aviv di wilayah Gderot tewas setelah serangan roket tersebut," kata layanan penyelamatan Magen David Adom (MDA) Israel seperti dikutip dari CNN, Sabtu (7/10/2023).

Dua orang lainnya di daerah Ashkelon mengalami luka ringan, kata layanan penyelamatan, sementara orang keempat – seorang pria berusia 20-an di Yavne – terluka sedang akibat pecahan peluru.

Roket-roket tersebut ditembakkan sekitar pukul 06.30 Sabtu pagi waktu setempat (23.30 ET), ketika sebagian besar warga Israel kemungkinan besar sedang tidur.

Mengutip Times Now, serangan ini terjadi sehari setelah Israel dan negara-negara Arab memperingati 50 tahun serangan mendadak Mesir dan Suriah yang melancarkan Perang Yom Kippur.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bergegas ke Tel Aviv untuk berkonsultasi dengan kepala keamanan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga kabarnya akan ambil bagian.

Sirene peringatan Red Alert diaktifkan di Tel Aviv, sekitar 70 kilometer dari Jalur Gaza, serta Sde Boker, Arad, dan Dimona di selatan, yang juga berjarak lebih dari 70 kilometer.

Ledakan terdengar oleh penduduk di seluruh wilayah ini dan serangan langsung roket terhadap bangunan dilaporkan terjadi di Ashkelon, wilayah Gedrot, dan Tel Aviv.

 

Militer Israel Minta Warga Tetap Berada Dekat Tempat Perlindungan Bom

Bendera Israel. (AFP Photo/Thomas Coex)
Ilustrasi Israel. (AFP Photo/Thomas Coex)

Layanan ambulans Magen David Adom (MDA) mengatakan petugas medisnya sedang merawat seorang wanita berusia 70 tahun dalam kondisi kritis (yang kemudian dikabarkan meninggal) dan seorang pria lainnya yang ter dampak roket langsung di Dewan Regional Gederot.

MDA mengatakan pihaknya juga merawat seorang pria berusia 20 tahun yang terluka ringan akibat pecahan roket di Yavne dan dua orang lainnya terluka ringan akibat dampak roket di kota Ashkelon di selatan.

Petugas medis juga menanggapi laporan dampak roket di Yavne, Ashkelon, dan Kfar Aviv, dekat Ashdod.

Militer Israel meminta penduduk Israel selatan dan tengah untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom di tengah serangan besar-besaran.​

Bisakah China Damaikan Israel-Palestina? Pakar: Peluang Nol Sampai Lima Persen

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Bicara soal Israel, belum lama ini korps diplomatik Republik Rakyat China semakin percaya diri dengan kapabilitas mereka di Timur Tengah usai berhasil menjadi juru damai hubungan Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran. Selanjutnya, apakah mereka bisa mendamaikan Palestina dan Israel? 

Diplomat China optimistis negaranya bisa memainkan peran positif, meski pakar meragukan hal tersebut. 

 "Saya yakin China siap memainkan peran positif dalam mempromosikan pembicaraan damai" antara Israel dan Palestina, kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, seperti dikutip VOA Indonesia pada Rabu (19/7/2023).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 27 Juni bahwa Beijing telah mengundangnya untuk kunjungan resmi pada tanggal yang tidak ditentukan bulan ini.

Menteri Luar Negeri China Qin Gang sebelumnya menawarkan untuk menengahi pembicaraan damai melalui pembicaraan telepon ke Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pada April lalu.

“Beijing semakin berani dengan (keberhasilan) melunaknya hubungan Saudi-Iran, yang telah berlangsung selama berbulan-bulan,” kata Robert Manning, seorang senior fellow di lembaga Stimson Center.

"Tetapi Saudi menggunakan China untuk mengirim pesan dan meningkatkan posisi tawar kepada AS. Jadi Beijing mencapai semacam status di kawasan itu sebagai broker netral yang kredibel. [China] harus seperti itu karena mereka mendapatkan minyak dari Saudi dan Iran," kata Manning.

“Salah satu alasan bagi upaya (perdamaian) Israel-Palestina yang sia-sia [tapi dilakukan oleh Beijing] adalah untuk membuat pernyataan kepada AS bahwa hegemoni AS di Timur Tengah telah memudar dengan cepat ,” tambah Manning.

Hubungan Saudi-AS memburuk karena pemerintahan Biden menuduh Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018. Khashoggi adalah jurnalis pembangkang yang melarikan diri dari Arab Saudi dan terus mengkritik pemerintah sebagai kolumnis harian AS, Washington Post.

Selanjutnya di sini...

Israel Resmi Buka Kedutaan Besar di Bahrain

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel. (AFP)

Hal lain yang disorot dari Israel belakangan ini adalah perihal kesepakatan dengan Bahrain untuk meningkatkan hubungan perdagangan. Hal tersebut diumumkan selama kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen ke negara Teluk Arab itu.

"Menteri luar negeri dan saya sepakat bahwa kita harus bekerja sama untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung, pariwisata, volume perdagangan, investasi," ujar Menlu Cohen saat upacara peresmian Kedutaan Baru Israel di Bahrain pada Senin (4/9/2023), seperti dilansir Al Jazeera.

 Bahrain menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bagian dari Abraham Accords yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan diratifikasi tahun 2020. Berdasarkan kesepakatan Abraham, Israel juga menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Maroko.

Upacara peresmian Kedutaan Besar Bahrain pada Senin dihadiri pula oleh Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani. Dia mengatakan, "Kedutaan baru ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kolaborasi antara kedua negara."

Zayani menuturkan bahwa pembicaraannya dengan Menlu Cohen pada Senin menghasilkan kesepakatan untuk memajukan hubungan di berbagai bidang termasuk ekonomi, investasi, perdagangan, dan bidang lainnya.

Menlu Cohen tiba di Bahrain pada Minggu (3/9), didampingi oleh delegasi bisnis lebih dari 30 perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tinggi, logistik, dan real estate.

Sebelumnya pada Senin, Menlu Cohen bertemu dengan Perdana Menteri Putra Mahkota Salman bin Hamad Al Khalifa. Dia mengaku pertemuan tersebut membahas pentingnya memajukan perjanjian perdagangan bebas dan proyek untuk menghubungkan pemuda Israel dan Bahrain.

"Kami berharap dapat memperluas lingkaran perdamaian dan normalisasi ke negara-negara lain di kawasan ini," kata dia.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya