Korban Tewas Akibat Gempa Nepal Jadi 157 Orang, Bantuan Terhambat Kondisi Infrastruktur

Pemerintah Nepal mengatakan sedang berusaha memberikan bantuan ke daerah terdampak gempa, namun kondisi jalan yang tertimbun longsor membuat operasi terhambat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Nov 2023, 13:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 13:01 WIB
Gempa Nepal
Jumlah korban jiwa akibat gempa tersebut dinilai cukup tinggi meski kekuatan gempa tidak begitu besar. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Liputan6.com, Kathmandu - Penduduk desa di pegunungan barat laut Nepal pada Minggu (5/11/2023), mengkremasi jenazah korban tewas akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang negara itu pada Jumat (3/11).

Gempa menewaskan 157 orang dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Ke-13 jenazah tersebut dibawa ke tepian Sungai Bheri dan diletakkan di atas tumpukan kayu. Para pendeta melantunkan doa-doa Hindu sementara anggota keluarga menangis ketika mereka menutupi tubuh orang-orang terkasih dengan bunga sebelum mengkremasinya.

Mereka berasal dari Desa Chiuri di Distrik Jajarkot, yang menurut pihak berwenang merupakan pusat gempa, dan sedikitnya 105 orang dipastikan tewas. Sebanyak 52 orang lainnya tewas di distrik tetangga, Rukum. Korban luka disebut 184 orang.

Sebagian besar rumah di Jajarkot – yang biasanya terbuat dari tumpukan batu dan kayu – roboh atau rusak parah akibat gempa Nepal, sementara beberapa rumah beton di perkotaan juga rusak. Mayoritas korban tewas tertimpa puing-puing.

Jalan Tertimbun Longsor

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Nepal
Pasukan membersihkan jalan dan jalur gunung yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa bumi. (Balkumar Sharma / AFP)

Ribuan orang menghabiskan Sabtu (4/11) malam dalam cuaca yang sangat dingin.

Orang-orang menggunakan apa saja yang bisa mereka temukan untuk berteduh di malam hari, menggunakan lembaran plastik dan pakaian bekas agar tetap hangat. Kebanyakan orang tidak dapat mengambil barang-barang mereka dari bawah reruntuhan.

Banyak yang meminta bantuan pemerintah.

"Situasi kami menjadi semakin buruk sehingga kami tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan. Makanan apa pun yang kami miliki terkubur di bawah reruntuhan rumah kami yang roboh," kata Samkhana Bika pada Minggu.

Rumah Samkhana di Desa Chepare ambruk. Yang dilakukannnya saat ini adalah duduk bersama enam anggota keluarganya di sekitar api unggun di dekat rumahnya agar tetap hangat.

"Orang lain memberi kami nasi, sedikit minyak dan sedikit garam yang kami bikinkan sup tadi malam," kata dia.

Sementara itu, pemerintah Nepal mengatakan sedang berusaha memberikan bantuan ke daerah terdampak gempa.

Rapat Kabinet yang digelar pada Minggu mengumumkan bahwa bantuan akan segera disalurkan. Menteri Komunikasi Rekha Sharma mengungkapkan bahwa penyediaan makanan dan pendirian tempat penampungan sementara adalah fokus utama saat menyusun rencana untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak.

Ketika tim penyelamat bergegas memberikan bantuan, operasi terhambat oleh kenyataan bahwa banyak desa pegunungan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jalan juga terhalang tanah longsor akibat gempa.

Tentara tengah berusaha membersihkan jalan yang diblokir.

Lazim Terjadi di Pegunungan Nepal

Gempa Nepal
Pejabat daerah mengatakan kualitas konstruksi yang buruk dan gempa yang terjadi ketika orang-orang masih tertidur menjadi alasan banyaknya korban jiwa. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyatakan gempa terjadi pada kedalaman 18 kilometer. Pusat Penelitian dan Pemantauan Gempa Bumi Nasional Nepal mengonfirmasi bahwa pusat gempa berada di Jajarkot, yang berjarak sekitar 400 kilometer di timur laut Kathmandu.

Di rumah sakit regional di Kota Nepalgunj, lebih dari 100 tempat tidur telah tersedia dan tim dokter siap membantu korban cedera.

Selain helikopter penyelamat, pesawat kecil milik pemerintah dan tentara yang dapat mendarat di jalur pendaratan pendek di pegunungan juga digunakan untuk mengangkut korban luka ke Nepalgunj.

Gempa yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 23.47 waktu setempat, juga terasa hingga ibu kota India, New Delhi, yang berjarak lebih dari 800 kilometer.

Lindu dilaporkan biasa terjadi di pegunungan Nepal. Gempa magnitudo 7,8 pada tahun 2015 menewaskan sekitar 9.000 orang dan merusak sekitar 1 juta bangunan.

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya