Indonesia-AS Teken Perluasan Program Fulbright dengan Kemenag, Buka Peluang Baru WN Amerika Mengajar di RI

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menandatangani pernyataan minat perluasan kerja sama Program Fulbright di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam acara ini juga dilakukan tur Masjid Istiqlal termasuk Voice of Istiqlal Jakarta.

oleh Shofiyah Sajidah diperbarui 05 Des 2023, 21:23 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 21:23 WIB
Penandatanganan Fulbright AS-Kemenag
Penandatanganan komitmen perluasan program Fulbright AS-Indonesia dengan Kemenag. Berurutan dari kiri Sekjen Kemenag Prof. Dr. Nizar. M.Ag dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Elizabeth M. Allen, Selasa (5/12/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menandatangani Statement of Intent atau pernyataan minat perluasan kerja sama Program Fulbright, yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Dr. Nizar. M.Ag dan Elizabeth M. Allen di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (5/12/2023). 

Elizabeth M. Allen selaku Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat memberi sambutan dengan menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan. 

"Kita tahu pentingnya pendidikan untuk membentuk masa depan kita. Oleh karena itu, saya sangat senang melihat pendidikan menjadi bagian dari pilar hubungan baru kita dan memetakan jalan ke depan. Dan betapa cocoknya hal itu ada di sini saat ini," kata Elizabeth M. Allen. 

"Kami dapat menandatangani surat minat ini untuk terus memperdalam, memperluas, dan melaksanakan kemitraan kami dan dengan pemerintah Amerika Serikat (melalui) program pertukaran terpenting secara historis, yaitu Program Fulbright," tambahnya.

Program Fulbright ini merupakan program pertukaran akademik utama yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan terus beroperasi sejak tahun 1947. Kini, program tersebut telah tersebar di 160 negara dengan salah satunya di Indonesia.

Adapun Program Fulbright antara Amerika Serikat dan Indonesia telah terjalin sejak tahun 1952. Komitmen untuk melanjutkan dan memperkuat perluasan kerjasama program ini dengan Kementerian Agama merupakan penghormatan terhadap lebih dari tujuh dekade kerjasama yang terjalin antara kedua negara tersebut.

Penandatanganan ini menegaskan kembali semangat kerja sama yang diwujudkan dalam momentum bersejarah peningkatan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dalam pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden Jokowi pada tanggal 13 November. Hal ini, lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya hubungan antar masyarakat dan pertukaran pendidikan dalam hubungan bilateral.

Pernyataan minat ini memperdalam komitmen bersama kedua negara terhadap pertukaran antar masyarakat, mengembangkan warisan pengetahuan bersama dan pengayaan budaya.

Aspek kunci dari kolaborasi ini adalah penempatan Mahasiswa Asisten Pengajar Bahasa Inggris (ETA) Fulbright AS sebagai guru pendamping di sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama; termasuk sekolah Islam (madrasah), pesantren, atau sekolah agama lainnya. Penerima Beasiswa Fulbright AS, yang merupakan akademisi senior dari universitas-universitas Amerika, kini dapat mengajar di universitas-universitas Islam, seminari-seminari Katolik, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya di bawah Kemenag, dan Spesialis Fulbright AS, yang merupakan akademisi senior atau profesional, dapat diundang ke lembaga-lembaga Indonesia, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian sebagai tenaga ahli luar untuk proyek jangka pendek.

Lebih Lanjut Mengenai Program Fulbright AS-Indonesia

Penandatanganan Fulbright AS-Kemenag
Penandatanganan Fulbright AS-Kemenag di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat baru-baru ini meningkat menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Peningkatan tersebut ditegaskan ulang melalui momen perluasan kerja sama program Fulbright ini, demikian menurut dokumen pernyataan yang dibuat 5 Desember ini.

"Kita berada pada momen kemitraan yang mendalam untuk membangun persahabatan yang sudah lama dan kuat antara Amerika Serikat dan Indonesia dan kedua presiden kita secara resmi meningkatkan hubungan AS-Indonesia ke status hubungan kemitraan strategis yang komprehensif beberapa minggu yang lalu," ungkap Elizabeth M. Allen dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Elizabeth juga menantikan peran Program Fulbright dalam menempatkan guru bahasa Inggris di sekolah-sekolah di Indonesia seraya menekankan potensi pemuda di Tanah Air.

"Kami sangat menantikan untuk memberikan sumber daya pendidikan pengajaran bahasa Inggris dan sumber daya Fulbright lainnya ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia," katanya.

"Kami tahu bahwa dengan dua pertiga populasi pemuda di wilayah ini berusia di bawah 35 tahun, pemuda adalah masa depan kita, dan kita harus memberdayakan para pemimpin muda, mendidik para pemimpin muda, dan kami sangat bersyukur berada di sini sebagai mitra Anda dalam menawarkan sumber daya bahasa Inggris dan menawarkan sumber daya pendidikan," tandasnya.

Program Fulbright adalah program pertukaran akademik internasional unggulan Pemerintah AS, telah hadir di Indonesia selama lebih dari 70 tahun, yang memberikan beasiswa kepada lebih dari 2.800 masyarakat Indonesia dan 1.200 pelajar, cendekiawan, seniman, profesional, dan guru Amerika untuk belajar, menjadi dosen, mengajar, dan melakukan penelitian baik di Amerika Serikat maupun di luar negeri.

 

Kata Kementerian Agama Terkait Kerja Sama Ini

Sekjen Kemenag Memberikan Pidato
Sekjen Kementerian Agama, Prof. Dr. Nizar. M.Ag. memberikan pidato dalam upacara penandatanganan niat perluasan Program Fulbright, Selasa (5/12/2023).

Kementerian Agama selaku salah satu pihak penting dalam penandatanganan ini menggarisbawahi pentingnya momentum ini karena telah melalui proses yang panjang.

"Ini adalah momentum bagi kita setelah melalui proses yang cukup panjang karena kita harus mematuhi hukum dan peraturan nasional masing-masing… Namun kami telah melewati rintangan ini dan berkorban untuk menemukan rancangan akhir dan segera dapat dilaksanakan dengan tepat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Nizar. M.Ag.

Selanjutnya ia menyampaikan apresiasi kepada AMINEF atas komitmennya dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat melalui pendidikan. 

Sebagai informasi, AMINEF merupakan kepanjangan dari American Indonesian Exchange Foundation yakni yayasan yang bertanggung jawab terhadap beasiswa Fulbright terutama bagi mahasiswa asal Indonesia.

Sekjen Kementerian Agama juga menyoroti relevansi kerja sama ini dengan kebijakan nasional pengembangan sumber daya manusia.

"Kesempatan ini kami syukuri karena kolaborasi terus berkembang ke arah yang baik sejak lebih dari tujuh dekade, khususnya sebagai wujud kepedulian global dalam pengembangan sumber daya manusia," ungkap Sekjen Nizar.

"Kerja sama ini sejalan dengan kebijakan nasional kita yaitu pengembangan sumber daya manusia," tambahnya.

Voice of Istiqlal Jakarta: American Spaces Indonesia

Voice of Istiqlal
Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Elizabeth M. Allen berbincang hangat bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar pada Selasa, 5 Desember 2023.

Pada kunjungan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Elizabeth M. Allen beserta rombongannya melakukan tur di Masjid Istiqlal bersama sejumlah pegawai Kemenag dan Kedubes AS.

Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Voice of Istiqlal Jakarta yang terletak di dalam Perpustakaan Masjid Istiqlal. Ini merupakan salah satu bagian dari American Space yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Fakta uniknya adalah Voice of Istiqlal Jakarta merupakan satu-satunya American Space di dalam masjid di seluruh dunia. Pemilihan masjid sebagai penempatannya dijelaskan oleh salah satu pegawai perpustakaan.

"Visi-Misi program Voice of Istiqlal Jakarta sesuai dengan Visi-Misinya American Space (yakni) promosi diversity (keragaman), tolerance (toleransi), dan human empowerment (pemberdayaan manusia). Terus juga ada keinginan untuk menyediakan akses yang lebih luas kepada orang-orang Indonesia yang ingin belajar ke Amerika dan belajar Bahasa Inggris," ungkapnya. 

Di sana, Elizabeth turut berpartisipasi melakukan tanda tangan dalam papan "Sign Your Mark" dan melakukan bincang hangat bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.

Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya