5 Februari 1994: Pembantaian di Pasar Sarajevo Tewaskan 68 Orang

Sebuah bom mortir meledak di alun-alun pasar utama di kota Sarajevo dan menewaskan 68 orang serta melukai 200 orang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Feb 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 06:00 WIB
Sebuah bom mortir meledak di alun-alun pasar utama di kota Sarajevo dan menewaskan 68 orang serta melukai 200 orang (Wikipedia/Creative Commons).
Sebuah bom mortir meledak di alun-alun pasar utama di kota Sarajevo dan menewaskan 68 orang serta melukai 200 orang (Wikipedia/Creative Commons).

Liputan6.com, Sarajevo - Sebuah bom mortir meledak di alun-alun pasar utama di kota Sarajevo dan menewaskan 68 orang serta melukai 200 orang.

Ini adalah insiden kekejaman terburuk dalam konflik yang telah berlangsung selama 22 bulan antara warga Serbia, Muslim, dan Kroasia di Bosnia.

PBB kala itu memeriksa sebuah kawah yang diduga bom itu diletakkan.

Rumah Sakit Kosevo dibanjiri korban yang diangkut dengan ambulans, mobil dan truk, beberapa di antaranya terbungkus kain, dikutip dari BBC, Minggu (4/2/2024).

Serangan itu terjadi pada saat para pemimpin Serbia, Muslim, dan Kroasia Bosnia bertemu di kota tersebut untuk membahas masa depan kota tersebut.

Utusan perdamaian dari PBB David Owen mengatakan: “Kami telah mencapai titik di mana orang-orang Serbia Bosnia siap untuk membawa Sarajevo keluar dari penyelesaian perdamaian secara keseluruhan dan mencoba melakukan demiliterisasi.

"Saya benar-benar bertekad bahwa hal itu tidak akan dibatalkan."

Pemerintah Bosnia yang berpenduduk mayoritas Muslim menuduh Serbia melakukan serangan tersebut.

Menteri Penerangan Republik Serbia Bosnia, Miroslav Toholj, membantah tuduhan tersebut dan menyalahkan umat Islam, dengan mengatakan, "Orang Serbia tidak membunuh warga sipil".

Tentara Serbia Bosnia mengancam akan mencegah distribusi bantuan PBB kecuali tuduhan terhadap mereka dicabut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya