Mengenal Hari Berpikir Sedunia yang Diperingati Setiap 22 Februari Sejak 98 Tahun Lalu

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata 22 Februari diperingati sebagai World Thinking Day atau Hari Berpikir Sedunia. Momen ini biasanya dirayakan oleh para Girl Guides atau Girl Scouts atau pramuka perempuan di seluruh dunia.

Mengutip dari daysoftheyear.com, peringatan ini berawal dari keinginan kelompok kepanduan perempuan tersebut untuk mendedikasikan satu hari guna memikirkan dan mengapresiasi penyebaran gerakan-gerakan kelompok itu secara global. 

Hari berpikir sedunia ini sudah dirayakan setiap tahun sejak tahun 1926, dimulai 98 tahun yang lalu.

Hari tersebut dimulai ketika delegasi dari organisasi pemandu dan pramuka dari seluruh dunia menghadiri konferensi dunia ke-4, dan memutuskan bahwa hari tersebut (Hari Berpikir sedunia) akan dibuat dan diadakan pada hari ulang tahun Robert Baden-Powell, pendiri Girl Scout. 

Beberapa tahun setelah peringatan tersebut dimulai, pada konferensi dunia ke-7 yang diselenggarakan di Polandia, dikemukakan bahwa ulang tahun atau peringatan biasanya berarti pemberian hadiah. 

Hal tersebut menjadikan anak-anak perempuan yang menjadi bagian dari gerakan tersebut disarankan untuk dapat memberikan hadiah atau melakukan penggalangan dana untuk membantu mendukung gerakan tersebut. 

Olave Baden-Powell istri dari Robert Baden-Powell yang juga dikenal sebagai pendiri gerakan Girl Guides menulis surat yang ditunjukan kepada semua Girl Guides dan Girl Scouts dan meminta mereka memberika satu sen atau Rp153, untuk membantu mendukung gerakan Girl Guides dan Girl Scouts di seluruh dunia. 

Melansir dari girlguiding.org.uk, hari ini juga menjadi perayaan bagi sepuluh juta anak perempuan di seluruh dunia dan juga sebagai hari untuk memikirkan satu sama lain serta merayakannya bersama dengan seluruh anak perempuan di seluruh dunia.

Melansir dari daysoftheyear.com, sejak pertama kali hari ini dirayakan, Thinking Day telah menjadi cara untuk mendukung para Girl Guides dan Girl Scout di seluruh dunia. 

Hal ini memungkinkan untuk kelompok pemandu dan pramuka perempuan untuk mengenal serta terhubung dengan orang lain dalam kelompok tersebut meskipun berada di negara yang berbeda. 

Tujuan dari hari berpikir ini adalah untuk mempertemukan generasi muda dari seluruh dunia. Hampir 150 negara ikut berpartisipasi dalam perayaan ini, merayakan kegembiraan dan persahabatan secara internasional serta membantu menggalang dana. 

Setiap tahun, Hari Berpikir Sedunia memiliki tema berbeda, tahun 2024 ini yang diangkat adalah "Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi".  Tema tahun ditujukan untuk memperlakukan semua orang secara setara tanpa memandang ras, agama, usia, kebangsaan, kemampuan, penampilan, jenis kelamin, identitas, dan pengalaman.

Hari Berpikir ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender mereka, dengan tema acara yang mendorong anggota gerakan tersebut untuk berpikir tentang isu-isu lebih besar yang berdampak pada diri mereka sendiri dan komunitas di sekitar mereka, serta yang berada di seluruh dunia.

• 1910: Girl Guides didirikan di Inggris
• Didirikan oleh Robert Baden-Powell dan saudara perempuannya, Agnes Baden-Powell. Dua tahun kemudian, Juliette Gordon Lowe memulai Girl Guides di Georgia, Amerika Serikat yang akhirnya berganti nama menjadi Girl Scouts. 

• 1926: Hari Berpikir Sedunia yang pertama dirayakan
• Pada Konferensi Pramuka Sedunia, diputuskan bahwa Hari Berpikir Sedunia akan dirayakan sehingga anak perempuan di seluruh dunia akan memikirkan satu sama lain sebagai tanda persahabatan internasional.

• 1932: Hari Berpikir Sedunia diperluas untuk mendorong donasi
• Konferensi Dunia untuk Pramuka ke-7 diadakan di Polandia dan disarankan agar para anak perempuan menunjukkan penghargaan mereka dengan memberikan sumbangan untuk menghormati hari ulang tahun Robert Baden-Powell, yang jatuh pada tanggal 22 Februari dan bertepatan dengan Hari Berpikir Sedunia.

• 1944: Girl Scouts bertemu dengan Presiden Roosevelt
• Presiden AS Franklin D. Roosevelt bertemu dengan sekelompok Girls Scouts yang menawarkan daftar jam layanan terdokumentasi yang diberikan untuk mendukung upaya Perang Dunia II.

• 2020: Lebih dari 10 juta orang berpartisipasi dalam Girl Scouts dan Girl Guides
• Asosiasi Pramuka Dunia mencatat bahwa lebih dari 10 juta anak perempuan berpartisipasi dalam Girl Guides dan Girl Scouts di 152 negara. Delegasi diundang untuk terhubung dan bertemu di lima pusat dunia yang berbeda.

Mengutip dari gscnc.org, pada tanggal 22 Februari 2023, Girl Scouts Nation’s Capital Service Units merayakan Hari Berpikir Sedunia. Di seluruh dunia, Pramuka dan Pemandu Perempuan belajar tentang sejarah dan budaya negara lain. Ini cara unik mereka dalam merayakannya:

• Lagu, drama, dan beberapa hal lainnya:
• Mereka menikmati sore hari yang penuh dengan nyanyian, drama, dan mencoba makanan dari seluruh dunia, mereka mengakhiri perayaan dengan lingkaran persahabatan tradisional.  "Melihat 100+ gadis yang hadir, saya tidak perlu mengetahui kisah masing-masing untuk mengetahui bahwa beberapa tahun terakhir ini merupakan tahun yang sangat menantang bagi mereka," kata orang tua salah satu anggota Pramuka, Anna Hargrave. "Terlepas dari itu semua, di sana mereka memainkan Simon Says dan menyanyikan Princess Pat sekuat tenaga dengan penuh kegembiraan dan semangat. Rasanya luar biasa!" ujarnya lagi.

• Pertunjukan Seni "Dunia Kita, Masa Depan Damai Kita".
• Bersama dengan Shepherd University's Visual Arts Collective, mereka mengadakan pertunjukan seni yang kreatif dan dikurasi untuk merayakannya. Pameran Seni ini menampilkan karya dari 47 Pramuka, memamerkan karya seni mereka dengan tema tahun ini “Dunia Kita, Masa Depan Damai Kita: Lingkungan, Perdamaian, dan Keamanan”.​

• Girl Scout Airlines: Keliling Dunia di Sore Hari
• Pasukan Pramuka, memeriahkan Hari Berpikir Sedunia dengan menjadi tuan rumah acara tahun ini dengan tema maskapai penerbangan, para Girl Scouts ini mengambil paspor mereka dan memeriksa setiap negara yang mereka kunjungi untuk menjelajahi dunia dalam satu sore. “Semua orang sangat senang bisa bersama sebagai satu unit layanan. Para pemimpin bertukar ide, dan pasukan sangat terlibat dan sangat senang bisa kembali bekerja sama!”