10 Fakta Menarik Otak Manusia yang Tak Banyak Orang Tahu, Beratnya 1,3 Kg hingga Punya 100 Miliar Neuron

Mengetahui fakta-fakta menarik tentang otak manusia, mulai dari beratnya yang tidak seberapa hingga keunikan dalam membentuk koneksi saat Anda berpikir atau mengingat sesuatu

oleh Santi Rahayu diperbarui 20 Apr 2024, 19:55 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 19:55 WIB
Skala kecerdasan otak manusia menurut penelitian Hartshorne dan Germine
Skala kecerdasan otak manusia menurut penelitian Hartshorne dan Germine. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Otak adalah organ kompleks yang berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf pusat manusia. Selain mengatur gerakan, persepsi, pikiran, dan emosi, otak juga bertanggung jawab atas berbagai fungsi tubuh lainnya.

Oleh karena itu, otak merupakan bagian yang sangat penting untuk tubuh manusia.

Dilansir dari Piedmont Sabtu (20/4/2024), berikut ini 10 fakta menarik otak manusia yang mungkin tak banyak diketahui:

1. Memiliki Berat Sekitar 1,36 Kg

Mempelajari bahasa asing dapat meningkatkan kekuatan otak. (Foto: Freepik)

Berat rata-rata otak manusia dewasa sekitar 3 pon atau sekitar 1,36 kilogram. Teksturnya seperti agar-agar yang keras, artinya otak memiliki kekenyalan dan kepadatan tertentu, mirip dengan tekstur agar-agar yang telah mengeras.

 

2. Pengiriman Darah ke Otak

Ilustrasi sel darah merah (iStock)

Pengiriman darah ke otak sangat penting, karena otak memerlukan suplai oksigen dan nutrisi yang berkelanjutan untuk berfungsi dengan baik. Arteri-arteri membawa darah kaya oksigen dari jantung ke otak setiap kali jantung berdetak.

Arteri membawa 20 hingga 25 persen darah ke otak setiap kali jantung berdetak.

 

3. Pembentukan Koneksi Otak

Penelitian terbaru yang dilakukan terhadap sejumlah bayi, buktikan ada hubungan antara otak dan usus. Sumber: Brightside

Otak memiliki kemampuan untuk membentuk dan memperkuat koneksi antara neuron. Setiap kali Anda mengingat sesuatu atau memiliki pemikiran baru, neuron-neuron di otak Anda bekerja bersama untuk membentuk jalur-jalur komunikasi yang baru atau memperkuat jalur yang sudah ada menciptakan koneksi di otak.

Proses ini memungkinkan informasi untuk ditransmisikan lebih efisien di antara sel-sel otak.

 

4. 100 Miliar Neuron (Sel Saraf) di Otak

Neuron
Sel-sel dan mikroba baik di usus memproduksi lebih banyak neurotransmiter. (Foto: Unsplash/Hal Gatewood)

Meskipun neuron hanya menyusun sebagian kecil dari otak, mereka sangat penting karena mereka bertanggung jawab untuk mentransmisikan sinyal-sinyal listrik dan kimia di dalam otak, memungkinkan komunikasi dan fungsi otak yang kompleks.

Ada 100 miliar neuron (sel saraf) di otak, tapi hanya 10 persen dari otak. Neuron-neuron ini bercabang hingga lebih dari 100 triliun titik pemicu, membentuk apa yang oleh para ahli disebut sebagai “hutan neuron".

5. Ukuran Tidak Berpengaruh

Ilmuwan Singapura Ciptakan Otak Manusia Berukuran Mini. (Science Daily)

Tidak ada bukti bahwa otak yang lebih besar lebih pintar daripada otak yang lebih kecil.

Penjelasan: Meskipun ukuran otak dapat bervariasi antara individu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ukuran otak secara langsung berkorelasi dengan kecerdasan. Yang lebih penting adalah struktur dan aktivitas otak secara keseluruhan. 

 

6. Panjang Pembuluh Darah

Benturan pada kepala dapat mempengaruhi otak sehingga akan menimbulkan trauma pada bagian otak. (Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada pembuluh darah di otak yang panjangnya sampai 160.000 kilometer, lebih panjang dari jarak mengelilingi dunia sepanjang garis khatulistiwa yang hanya sekitar 39.840 kilometer.

Otak memiliki jaringan pembuluh darah yang sangat luas guna memastikan suplai darah dan oksigen yang cukup untuk seluruh otak, mendukung fungsi-fungsi kognitif dan mental yang penting.

 

7. Melamun itu Normal

Daydreaming/melamun
Daydreaming/melamun (Freepik.com)

Tahukah Anda bahwa normal bagi pikiran Anda untuk mengkhayal? Studi bersama oleh Universitas Harvard, Dartmouth College, dan Universitas Aberdeen di Skotlandia menemukan bahwa bagian-bagian otak yang mengendalikan "pemikiran yang tidak terkait dengan tugas" seperti lamunan hampir selalu aktif ketika otak beristirahat.

 

8. Berpikir Membuat Otak Terlindungi dari Demensia

<p>Ilustrasi berpikir positif/Copyright pexels.com/Andrea Piacquadio</p>

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine, orang dewasa yang berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang menantang pikiran mereka memiliki 63 persen lebih sedikit kemungkinan untuk mengembangkan demensia.

9. Kebugaran Fisik Penting untuk Otak

FOTO: Pusat Kebugaran Ditutup, Warga Tel Aviv Latihan Fisik di Luar Ruangan
Orang-orang mengikuti latihan fisik luar ruangan di sebuah taman di Kota Tel Aviv, Israel tengah, pada 12 November 2020. Pusat-pusat kebugaran di Tel Aviv ditutup sejak pertengahan September guna memerangi penyebaran coronavirus baru (COVID-19). (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang sangat bugar secara fisik memiliki 90 persen lebih sedikit kemungkinan terkena demensia daripada wanita yang tidak bugar secara fisik.

Kebugaran fisik yang baik dapat memiliki dampak positif pada kesehatan otak dan dapat membantu melindungi otak dari munculnya demensia.

 

10. Berpikir dapat Meningkatkan Energi Otak

Hubungan percintaan mengikat antara dua hati dan pikiran yang sering kali membutuhkan kendali keras untuk saling menjaga emosi keduanya

Semakin keras Anda berpikir, semakin banyak oksigen dan bahan bakar yang akan digunakan otak Anda dari darah – bisa hingga 50 persen.

Ketika Anda berpikir atau memproses informasi, otak membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi dari darah untuk mendukung aktivitas neuron. Ini menunjukkan bahwa berpikir secara aktif dapat meningkatkan kebutuhan energi otak.   

 

Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya